Pas tahun baruan, jangan cuma hobi bakar kembang api dong. Sekali-kali, bedah juga isinya. Sebab, warna dan letupan indah yang kita liat di kembang api pada dasarnya adalah proses kimia yang biasa kita pelajari di bangku sekolah.
Bareng bom, petasan, dan bubuk mesiu, kembang api digolongkan dalam bahan-bahan yang gampang meledak. Bedanya, kembang api masuk kategori low explosive yang nggak membahayakan penggunanya. Makanya Pemerintah nggak melarang kita mainin kembang api.
Biasanya, kembang api dibuat dari kertas atau tanah liat yang dibentuk silinder atau bola. Untuk menghasilkan efek ledakan, suara, dan warna tertentu, masih ada silinder-silinder kertas lagi di dalamnya.
Nah, dalam silinder kembang api itu, ada lima komposisi utama yaitu Binder, Oksidator, Pewarna, dan Regulator. Apa aja fungsinya?
Binder: bahan pengikat biar seluruh bahan pembuat kembang api bisa dijadiin campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.
Regulator: logam pengatur kecepatan reaksi. Makin luas permukaan logam, makin cepat reaksi berlangsung.
Fuel: karbon atau thermit yang dipake sebagai bahan pembakar kembang api.
Oksidator: penghasil oksigen, biasanya dari bahan nitrat, klorat, atau perklorat.
Reduktor: bahan yang dipake untuk menghasilkan gas bertemperatur tinggi.
Pewarna: senyawa logam yang menghasilkan warna tertentu kalo terbakar, contohnya garam stronsium atau garam lithium (merah), garam kalsium (oranye), garam natrium (kuning), garam barium (hijau), senyawa tembaga (biru), campuran garam stronsium dan tembaga (ungu), dan magnesium atau titanium atau alumunium (putih).
Proses Ledakan
Begitu sumbu kembang api tersulut, api bakal membakar fuel. Fuel inilah yang kemudian melepaskan elektron pada oksidator, yang akhirnya bikin oksidator tereduksi. Nah, selama proses ini bakal terjadi ikatan antara fuel dan oksigen.
Biar pembakaran makin sempurna, selama ini perklorat yang dipake sebagai oksidator. Selain lebih stabil, bahan ini juga terbukti bisa menghasilkan oksigen lebih banyak dibanding bahan lainnya.
KClO4 -> KCl + 2O2
Oksigen juga bereaksi dengan reduktor. Yang bikin bahan kimia dalam kembang api makin cepat bereaksi. Belerang atau karbon lah yang biasanya dipake sebagai reduktor.
S + O2 -> SO2 atau C + O2 -> CO2
Ikatan antara fuel dan oksigen ini yang menghasilkan energi tinggi cukup untuk melelehkan dan menguapkan material lain. Dan, segera setelah garam menyerap energi dari reaksi ini, terbentuklah cahaya kembang api dengan beragam warna. (Mate, disadur dari www.belajarkimia.com)