Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Mari Bedah Kembang Api

Erick Tobing - Rabu, 31 Maret 2010 | 06:25
Mari Bedah Kembang Api
Erick Tobing

Mari Bedah Kembang Api

Pas tahun baruan, jangan cuma hobi bakar kembang api dong. Sekali-kali, bedah juga isinya. Sebab, warna dan letupan indah yang kita liat di kembang api pada dasarnya adalah proses kimia yang biasa kita pelajari di bangku sekolah.

Bareng bom, petasan, dan bubuk mesiu, kembang api digolongkan dalam bahan-bahan yang gampang meledak. Bedanya, kembang api masuk kategori low explosive yang nggak membahayakan penggunanya. Makanya Pemerintah nggak melarang kita mainin kembang api.

Biasanya, kembang api dibuat dari kertas atau tanah liat yang dibentuk silinder atau bola. Untuk menghasilkan efek ledakan, suara, dan warna tertentu, masih ada silinder-silinder kertas lagi di dalamnya.

Nah, dalam silinder kembang api itu, ada lima komposisi utama yaitu Binder, Oksidator, Pewarna, dan Regulator. Apa aja fungsinya?

Binder: bahan pengikat biar seluruh bahan pembuat kembang api bisa dijadiin campuran berbentuk pasta. Binder yang sering dipergunakan adalah dextrin.

Regulator: logam pengatur kecepatan reaksi. Makin luas permukaan logam, makin cepat reaksi berlangsung.

Fuel: karbon atau thermit yang dipake sebagai bahan pembakar kembang api.

Oksidator: penghasil oksigen, biasanya dari bahan nitrat, klorat, atau perklorat.

Reduktor: bahan yang dipake untuk menghasilkan gas bertemperatur tinggi.

Pewarna: senyawa logam yang menghasilkan warna tertentu kalo terbakar, contohnya garam stronsium atau garam lithium (merah), garam kalsium (oranye), garam natrium (kuning), garam barium (hijau), senyawa tembaga (biru), campuran garam stronsium dan tembaga (ungu), dan magnesium atau titanium atau alumunium (putih).

Proses Ledakan

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Hai Play

Latest

x