Film ini dibuat berdasarkan naskah drama teater karya Ratna Sarumpaet. Bahkan udah dipentaskan dengan judul Pelacur dan Sang Presiden pada 2006. Ide awalnya muncul ketika UNICEF meminta Ratna Sarumpaet menulis naskah drama dengan tema perdagangan seks anak-anak di bawah umur. (under age sex trafficking). Sambutan positif atas drama ini membuatnya berpindah dari panggung teater ke layar lebar.
Cerita dimulai ketika seluruh negeri gempar atas berita terbunuhnya seorang menteri (Adjie Pangestu). Belum reda publik kaget dengan kematian mendadaknya, muncul seorang pelacur bernama Jamila (Atiqah Hasiholan) yang mengaku membunuh sang menteri.
Kasus ini sontak menjadi omongan di penjuru negeri. Kemarahan dan tekanan pemimpin kaum fanatik (Fauzi Baadila) memaksa pemerintah menempatkan Jamila di sebuah penjara khusus dengan sipir wanita yang terkenal tegas dan ditakuti, yakni ibu Ria (Christine Hakim).
Di penjara ini, disajikan dengan gaya flashback, terungkaplah seluruh perjalanan Jamila sejak Jamila kecil (Eva Celia) dijual bapaknya hingga ia terjerumus ke dunia pelacuran dan sindikat penjualan anak. Ini menggambarkan bagaimana norma-norma moral, agama, politik, kemiskinan dan keserakahan telah menjadi medan pertarungan dalam perjalanan hidupnya.
Jamila akhirnya divonis mati, sebuah keputusan yang menggembirakan kaum fanatik. Namun saat hari eksekusi tiba, seluruh emosi atas semua pengalaman pahit yang dilaluinya meluncur dari mulut Jamila. Ketika sang Ulama membujuknya untuk berdoa memohon pengampunan Tuhan, Jamila meronta dan bertanya kenapa baru saat itu sang ulama datang? Kemana dan di mana sang ulama saat ayahnya menjual dirinya ke mucikari yang menyebabkan hidupnya hancur?
Jamila dan Sang Presiden bisa kamu tonton di bioskop-bioskop Indonesia mulai 30 April 2009. (Edwina)
Sutradara: Ratna Sarumpaet. Pemain: Atiqah Hasiholan, Christine Hakim, Adjie Pangestu, Marcellino Lefrandt, Surya Saputra, Fauzi Baadilah. Rumah Produksi: Satu Merah Panggung dan MVP Pictures.