Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Lewat #MasaLaluUntukMasaDepan, Kunokini Ajak Penontonnya Untuk lebih Cinta Indonesia

- Rabu, 11 Desember 2013 | 07:00
Lewat MasaLaluUntukMasaDepan Kunokini Ajak Penontonnya Untuk lebih Cinta Indonesia
Hai Online

Lewat MasaLaluUntukMasaDepan Kunokini Ajak Penontonnya Untuk lebih Cinta Indonesia

Selasa (10 /12) malam tadi, grup musik etnik Kunokini akhirnya sukses menggelar konsernya yang bertajuk #MasaLaluUntukMasaDepan. Gelaran yang dilaksanakan di Gedung Kesenian Jakarta ini menampilkan materi-materi jagoan dari dua Bembi dan Bhismo di depan para penikmatnya.

Nggak seperti biasanya, Kunokini juga memberikan kejutan-kejutan lainnya di konser ini. Totalitas dalam menunjukan apa yang mereka dapat selama 10 tahun menjalankan kendaraan musik ini.

KunoKini membuktikan komitmennya dalam menghidupkan antusiasme dan nasionalisme memanfaatkan kekayaan instrumentalia tradisional milik Indonesia. Dalam konser tersebut mereka tampil dengan alat-alat musik asli Tanah Air. Seruling bambu, kerang Irian, Gendang Jawa, Kolintang, Rebana Biang, Saluang, hingga Krecekan, dengan bunyi-bunyian dari negara lain seperti di antaranya Conga, Djembe, Woodblock, Didgeridoo, Bas hingga alat-alat tiup modern seperti Trombone, Trumpet and Saxophone. Pada konser kali ini, Kunokini akan menghadirkan kolaborasi suara tradisional dan modern yang memikat mereinterpretasi ulang lagu-lagu lama KunoKini dari album pertama, lagu-lagu favorit, serta lagu-lagu baru yang akan ada di album kedua. Sebanyak 10 lagu dengan dibantu oleh lima musisi pendukung, Fikridzul (Sokoguru, (Djembe, Kangkanong), Vokal Latar), Rijal (Serunai, Sampelong, Saluang, (Waterstick, Didgeridoo, Shaker,) Vokal Latar), Ucok (Trombone), Samuel (Trumpet) dan Ranggi (Bass).

Setlist yang dibawakan juga terselip dengan beberapa pesan yang Kunokini tekankan dalam konser ini. Sosok siluet yang tukang komentar, berbicara dengan bahasa binatang layaknya keadaan banyak orang sekarang ini hingga membawakan lagu dengan sisi modern dengan menggunakan alat musik tradisional tadi. Semuanya sukses menjadi gambaran serta sindiran yang menurut bembi dan Bhismo untuk wajah keseluruhan Indonesia.

"Konser ini nggak berhenti sampai di sini saja. Kami berharap Kunokini terus ada sampe anak cicit nanti. Mereka yang akan jadi Kunokini selanjutnya. Mereka yang terus mencintai musik dan Indonesia," ujar Bembi di penghujung acara.

Editor : Hai





PROMOTED CONTENT

Latest

x