Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Awas! Jangan Remehin Mahasiswa Jenis “Kupu-Kupu” Seperti Ini

Rizki Ramadan - Rabu, 09 Mei 2018 | 14:05
Awas! Jangan Remehin Mahasiswa Jenis “Kupu-Kupu” Seperti Ini

Kalau Afdil beda lagi. Meskipun sama-sama produktif di luar kegiatan kampus, tapi apa yang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Padjadjaran ini mempunyai kesibukan yang berbeda dengan Dipta. Doi lebih aktif di kegiatan import sepatu. Yap, Afdil mempunyai kesibukan dalam mengimport sepatu branded ke tokonya, JAVASTORE.

“Jujur aja, persentase gue nongkrong sama ngurusin kesibukan gue sekarang itu 25:75,” bocor cowok yang hobi futsal ini. Menurutnya, apa yang ia geluti sekarang jauh lebih berguna daripada apa yang banyak mahasiswa lainnya lakukan, seperti nongkrong dan aktif di UKM. “Bukannya nyepelein apa yang kita dapetin dari UKM dan nongkrong, kedua hal tersebut berguna juga kok. Tapi, gue merasa apa yang gue lakuin ini penting banget buat gue ke depannya,” tambahnya.

Nambah Uang Jajan

Kalau di UKM dan nongkrong cuma bisa nambah soft skill dan link, apa yang dilakukan oleh Dipta dan Afdil ini punya nilai lebih yang nggak bisa didapatkan dari kedua kegiatan tersebut, yaitu penghasilan. “Kalo soal link, pastinya tetep ada. Sebagian dari temen-temen nongkrong dulu, sebagian lagi temen-temen baru saat gue menggeluti kegiatan ini,” ucap Afdil.

Yes, melalui toko sepatu hasil import dari luar negeri, ia bisa mendapatkan uang jajan tambahan selain dari pemberian orang tuanya. “Soal soft skill, kegiatan yang gue lakuin lumayan membantu gue kok, gue jadi ngerti proses import eksport. Udah gitu, gue bisa dapet uang dari hasil kegiatan gue ini, lumyana nambahin uang jajan,” lanturnya.

Senada dengan Afdil, Dipta pun menyatakan hal yang sama perihal apa yang ia dapatkan dari kegiatannya tersebut. “Lumayan, kalo ada manggung dimana-mana, buat jajan sama balikin modal rekaman haha,” aku cowok yang ngefans banget sama Guns N Roses ini.

Selain itu, sebagai seorang musisi, Dipta juga memperoleh soft skill yang berkaitan dengan profesinya, musicianship. “Di perkuliahan sih ada pelajarannya, tapi kan teori. Nah, gue dengan band ini lebih ke prakteknya, jadi tahu secara langsung deh apa itu musicianship,” tuturnya santai.

Cuekin Omongan Negatif

Dengan kesibukan yang ditekuninya, Dipta dan Afdil emang harus mengorbankan kebebasannya sebagai anak muda yang notabene masanya untuk senang-senang. Tapi, melihat apa yang didapatkan dari kegiatannya tersebut, mereka pun langsung semangat lagi.

“Emang sih jadi kurang banget waktu buat main, tapi gue yakin apa yang gue lakukan saat ini berdampak besar di karier gue kedepannya,” tutur Dipta antusias. Hal serupa pun terlontar dari mulut Afdil. “Mungkin sekarang emang belum begitu berasa, tapi menurut gue ini adalah proses pembelajaran untuk meraih kesuksesan kedepannya,” ucapnya.

Selain kehilangan masa-masa santainya sebagai mahasiswa, Afdil dan Dipta nggak sedikit mendengar omongan negatif tentang mereka. Nggak gaul lah, terlalu serius lah, dan berbagai kalimat nggak sedap lainnya udah sering mereka dengar.

Tapi, yang namanya bermental baja, apa yang dilontarkan oleh orang-orang sekitar tersebut mereka tanggapi dengan sangat santai. “Gini aja sih santainya, kalo nggak dilatih dari sekarang, mau mulai kapan? Pembelajaran itu nggak hanya dari kampus menurut gue, nggak cuma dari kuliah, ikut UKM, dan nongkrong,” jawab Afdil yang disusul pernyataan dari Dipta, “yang penting, kedepannya gue bisa sukses

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x