HAI-ONLINE.COM - Pada era 90an, klab Vespa bertumbuhan di berbagai kota di Indonesia, dengan anggota berlimpah bersama tampilan kendaraan mereka yang beragam dan aesthetic.
Dulu, mungkin memang Vespa identik dengan tunggangan orang tua.
Maklum, motor satu ini lebih banyak digemari kalangan berusia itu, dan jarang banget anak sekolahan mau mengendarainya.
Cuma sejak tahun 90an itu, remaja begitu gandrung dengan motor bertajuk skuter itu, bahkan hingga kini.
Baca Juga: Cara Bikin Home Screen iPhone Lebih Aesthetic Tanpa Aplikasi Tambahan
Entah dari mana asal usulnuya, pada era itu di mana-mana pun tumbuh kegemaran mengutak-atik Vespa.
Tentu, buntutnya adalah adu keren-kerenan satu sama lain.
Dilansir melalui arsip majalah HAI edisi 52/XX/1996, terdapat para siswa kelas 2 SMU Muhammadiyah III Jakarta di tahun itu yang mengaku pengen membuktikan kalo Vespa itu juga asyik buat anak muda.
Mereka mengaku kalo skuternya menjadi tunggangan buat jalan bareng dengan temen yang punya hobi sama.
Kalo nggak nongkrong di suatu tempat, kalo nggak ya mereka jalan bareng dengan skuter itu ke Puncak.
Remaja di kala itu banyak banget bermunculan, yang kemudian berkumpul dan mendirikan klab.
Bahkan sejumlah klab yang lahir di awal '80an, kala itu ikut berkibar lagi, lho!
Baca Juga: Ini Dia 5 Inspirasi Warna Gelap Aesthetic yang Cocok untuk Kamar Lo
Mereka itulah yang kemudian berlomba menunjukkan keberadaan klab masing-masing.
Perlahan namun pasti, para penggemar Vespa itu menjelma menjadi komunitas kuat dengan karakter beragam bersama skuter aesthetic itu.
"Solidaritas setiap anggota klab tinggi banget," aku seorang mahasiswa di Universitas Pakuan Bogor bernama Irwan Adriansyah yang tergabung dalam Vespa Club Bogor (VCB) di tahun 1996 itu.