HAI-Online.com - Usai debut album mereka, Sheila on 7, terjual di atas 200 ribu kopi, band anyar asal Yogyakarta ini jadi laris manis.
Tiap minggu, Duta dan kawan-kawannya pasti selalu ada tawaran manggung.
Dikutip dari arsip HAI 28/XXIII/23 Juli 1999, pada bulan Juni, Sheila on 7 sudah dua kali tampil di Yogyakarta dan sekali di Magelang, dan Semarang. Dan di Juli tahun 1999 mereka juga nongol di Surabaya, Bandung, Yogya, Jember, dan Ngawi.
Bahkan, tiga bulan mendatang aja, mereka udah di booking buat manggung di Palembang, Ujungpandang, dan Banjarmasin.
Baca Juga: Alasan Sederhana Sheila on 7 Pas Memutuskan Jadi Band Indie
Diluar aksi panggung dan kostum yang megah, show Sheila on 7 bukan berarti jadi boring. Sambutan para penonton justru selalu meriah. Paling enggak, kalo diliat dari penjualan tiket selalu sold out.
Salah satu contohnya ketika mereka tampil di Fame Station, Bandung, 9 Juli 1999 silam. Sebanyak 700 tiket ludes terjual menjelang sore, padahal jadwal main mereka masih tengah malam.
Sang manager, Anton mengungkapkan, harga minimal tiap manggung Sheila on 7 adalah 5 juta. Kalau untuk kepentingan komersial, bisa jadi harganya di atas itu.
Namun, kalau yang undang anak sekolah, harganya juga bisa turun saat itu.
“Ya, kita kan masih butuh promosi,” ujar Anton.
Baca Juga: Beban Satu Juta Kopi, Eross Akui Kehidupan Pribadinya Sempat Terusik
Diketahui, honor bersih tiap personelnya saat itu dibagi setelah dipotong biaya operasional seperti telepon dan uang kas buat pengadaan barang.
Makanya, nggak heran kadang selesai manggung tiap personel Sheila on 7 cuman dapet Rp200 ribu. (*)