Damiano David: Gue bakalan bilang kalau penggemar rock tradisional bukan target kita [tertawa].
Victoria De Angelis: Kita nggak peduli tentang itu, karena kalau lo benar-benar pecinta musik, lo harus menilai musiknya, dan bukan dari mana asalnya. Bukan tujuan kita buat meyakinkan fans rock’n’roll kalau kita benar-benar rock. Kita cuma melakukan ‘our own thing’.
Victoria De Angelis: Apalagi ketika kita punya kesempatan buat main bareng legenda kayak Iggy Pop, The Stones, Guns N 'Roses, dan bahkan mereka nggak memikirkannya, jadi orang lain juga seharusnya nggak boleh. Seenggaknya kita nggak mainin trap atau hip-hop!
Lebih jauh dari Eurovision, menurut lo apa yang menarik tentang Måneskin buat arus mainstream?
Damiano David: Kalau kita ngomongin tentang musik analog dalam 10 tahun terakhir, gue pikir kita mengisi tempat kosong tersebut. Juga live perform kita, kita ngelihat semakin sedikit kinerja aktual dan lebih banyak trek latar dan set DJ.
Damiano David: Mungkin dengan Eurovision, orang ngelihat kalau kita benar-benar bermain. Cuma kita berempat yang dipenuhi sama banyak musik dan kebisingan.
Damiano David: Gue pikir itulah yang menonjol dan bikin kita sedikit berbeda dari mayoritas artis mainstream.
Apa hal teraneh yang terjadi sama band lo di tahun ini?
Damiano David: Ngobrol bareng Red Hot Chili Peppers layaknya udah kenal lama. Kita ngelakuin banyak hal gila sama Beck.
Damiano David: Atau ada James Hetfield dari Metallica di ruang ganti tanpa kita sadari!
Bagaimana album ketiga lo terbentuk?
Damiano David: Kita akhirnya menyelesaikan semuanya: cover, track-list, semuanya. Gue pikir yang berikutnya bakalan lebih rumit dari segi personality. Lo harus melihatnya dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda buat memahaminya.