Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Kamu Suka Menunda-nunda Sesuatu, Ahli Psikologi Membeberkan Alasanya!

Al Sobry - Kamis, 29 Desember 2022 | 16:15
Menunda bangun, nanti dulu

Menunda bangun, nanti dulu

HAI-Online.com- Menunda datang padahal udah janjian, menunda bayar hutang, menunda nembak si dia, atau suka menunda makan siang? Itu semua ada efek kesehatan psikologinya lho.

Yap, buat kamu yang suka menunda-nunda melakukan suatu pekerjaan hingga menjadi kebiasaan, terkadang hal itu bakal dapat menjadi masalah yang juga memengaruhi kesehatan, produktivitas, bahkan pencapaian kamu.
Menurut Profesor Stephen Palmer, seorang psikolog sekaligus anggota British Psychological Society (BPS), ada alasan kesehatan psikologis kenapa seseorang suka menunda-nunda pekerjaan.
Dalam sebuah pernyataannya, Prof. Palmer menjelaskan bahwa penundaan adalah mekanisme psikologis yang bekerja dalam diri semua orang. Sederhananya, perilaku itu terjadi ketika seseorang menunda (mode pause) sampai nanti apa yang dia tahu lebih baik dilakukan atau dimulai sekarang.
Menurut Palmer, perilaku penundaan adalah produk dari dua masalah psikologis utama. Pertama, penundaan bisa terkait dengan ego. Artinya, seseorang takut gagal dan khawatir kegagalan itu bakal mempertaruhkan egonya.
Kedua, toleransi frustrasi yang rendah. Dalam artian, toleransi seseorang terbilang rendah untuk melakukan tugas-tugas yang dia anggap membosankan, membuat frustrasi, atau tidak menyenangkan untuk dilakukan sekarang juga.
Nah, ada sejumlah faktor yang dapat bertindak sebagai penghalang utama untuk kamu mengendalikan diri dan atau menunggu motivasi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas tertentu.
Namun, saat seseorang udah nggak tahu lagicara berhenti menunda-nunda, dia bakal semakin jarang membahas faktor spesifik yang menghalanginya.
"Seringkali orang menunggu sampai merasa waktunya tepat atau motivasi muncul sebelum memulai tugas apa pun. Tetapi hanya ketika Kamu memulai tugas, motivasi benar-benar meningkat," ujar Palmer, seperti dikutip dariPatient.info, Rabu (28/12/2022).
Nah, kalo kamu mau mengatasi perilaku menunda-nunda ini, Prof. Palmer bilang, seseorang perlu untuk mengidentifikasi penyebabnya. Pemicu itu bisa berupa stres dan kecemasan, takut gagal dan umpan balik negatif, perfeksionisme, suasana hati yang rendah, depresi, dan perilaku impulsif.
Ada juga orang yang menunda-nunda pekerjaan karena faktor luar, seperti mudah teralihkan oleh media sosial dan penggunaan ponsel yang berlebihan.
Penyebab lainnya yakni penyakit kemalasan, ketidaksabaran mencapai hasil akhir atau penghargaan, serta kurangnya energi dan merasa lelah secara fisik.
"Menunda-nunda juga bisa menjadi gejala dari gangguan pemusatan perhatian/hiperaktivitas (ADHD). Namun, badan amal CHADD menekankan bahwa bentuk penundaan ini lebih ekstrem dan tidak dapat diatasi dengan cara yang sama," tutur Palmer.
Jadi, kira-kira kalo mengidentifikasi diri, kamu suka menunda-nunda karena apa? (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x