HAI-Online.com - Gabe Watkins, musisi berdarah Thailand-Australia ini merilis single "Sunsets" November lalu. Uniknya, setiap lagu Watkins selalu punya metafora khas alam yang ia selipkan.
Dalam wawancara eksklusif bersama HAI, Gabe bercerita kalau ia menulis "Sunsets" berdasarkan kisah nyatanya sendiri waktu sedang berada di London. "Sunsets berangkat dari apa yang gue alami waktu lagi di London," kata Gabe.
Meskipun berangkat dari kisah nyata pribadinya, Gabe mengaku memakan waktu cukup lama buat nyusun materi "Sunsets".
Baca Juga: Kata Hayley Williams Tentang Lagu Baru Paramore: Ini Bukan Lagu Politik Semata
"Gue waktu itu nyusun 'Sunsets' sambil menulis lagu lain. Selain itu, kejadian di lagu ini cukup membekas di gue, jadi butuh waktu lama buat nulisnya," jelas Gabe.
Gabe mengaku, biasanya ia hanya memerlukan beberapa hari untuk menyusun lagu. Namun, Sunsets menjadi salah satu lagu sedih yang menurut Gabe di-produce paling lama.
Namun, kenapa sih judulnya Sunsets?
"Judulnya Sunsets karena secara simbolis, Sunsets itu cantik dan enak dipandang, tapi nggak bertahan lama. Hal ini juga ngingetin gue sama laut, meskipun gue nggak begitu suka laut," tegas Gabe.
Baca Juga: Perkenalkan Member Baru, Rekomendasi Lagu Metal Terbaru dari Make Them Suffer, 'Doomswitch'
Nah, uniknya, nggak cuma "Sunsets" aja yang dipakai Gabe sebagai judul lagunya. Lagu-lagu doi yang lain juga nggak lupa pakai unsur alam di judulnya.
Mulai dari "Blue Skies", "Flowers From Japan", sampai "One Summer". Saat ditanya mengapa ia kerap memakai istilah alam sebagai judul lagunya, Gabe merasa alam selalu jadi representasi yang pas untuk menggambarkan kondisi perasaannya.
Dalam membuat musik sendiri, Gabe juga bercerita bahwa ia turut dipengaruhi oleh musisi favoritnya, yakni Phoebe Bridgers. Mac Miller, dan Lany yang sebulan lalu mampir di Indonesia.
Karena "Sunsets" cocok buat yang belum bisa move on, Gabe juga punya pesan nih buat lo! "Buat orang yang belum bisa move on, allow yourself to feel! Jangan sok kuat, move on dulu aja," tutupnya.