Follow Us

Kenapa Cowok Bisa Jadi Gay?

Ega Hai - Senin, 29 September 2014 | 09:28
Kenapa Cowok Bisa Jadi Gay
Ega Hai

Kenapa Cowok Bisa Jadi Gay

Katanya, yang bener itu cowok suka sama cewek. Tapi nyatanya ada juga cowok yang suka sama cowok. Kalo begini kejadiannya berarti ada yang salah sama dia.

Terus kenapa sih cowok bisa jadi gay?

Kata Dra. Dharmayati Utoyo Lubis, M.A, Ph.D, psikologi klinis UI, menurut teori psikologi ada beberapa penjelasan kenapa orang bisa jadi gay.

"Teori pertama bilang kalo gay terjadi karena ada yang nggak beres pada fase perkembangan seseorang. Untuk kasus gay, biasanya ketidakberesan itu terjadi pada fase phalic. Pada fase ini seseorang sedang belajar tentang identitas dan tanggung jawab gender. Jadi yang cowok beridentifikasi dengan laki-laki, dalam hal ini bapaknya. Sementara yang cewek beridentifikasi perempuan yaitu ibunya. Nah, kalau selama proses identifikasi ini dia tidak menemukan sosok yang bisa membuat penilainnya terhadap identitas antar jenis kelamin dengan baik, jadinya penilaian dia menjadi berbeda," jelas Dharmayati.

Baca Juga: Mimpi Basah Sama Cowok Juga, Normal Atau Nggak?

Maksudnya kalau cowok nggak nemuin sosok cowok yang bisa ngasih liat gimana seharusnya cowok berpikir, bersikap, dan berperilaku, penilaian dia terhadao sosok cowok jadi berbeda dengan cowok pada umumnya. Gitu juga terhadap cewek, kalau si cowok ini nggak nemuin sosok cewek yang bisa ngasih liat gimana seharusnya cewek berpikir, bersikap, dan berperilaku, penilaian dia terhadap sosok cewek juga jadi berbeda dengan cowok pada umumnya.

"Dalam teori di atas sebetulnya kalau dicermati ada tergabung teori lain, yaitu teori belajar. Teori belajar intinya mau mengatakan kalau seseorang itu bisa jadi gay karena proses belajar. Proses belajar ini secara lebih luas bisa juga diaplikasikan ke lingkungan. Misalnya belajar dari alat-alat komunkasi audio visual. Belajar dari orang lain. Termasuk belajar coba-coba," terang Dharmayati lagi.

Belajar dari alat-alat komunikasi audio visual bentuknya seperti nonton film, acara televisi yang berbau gay. Kalau yang dimaksud dengan belajar dari orang lain, misalkan ada seorang tokoh yang sosoknya dikagumi. Dia adalah seorang gay yang berprestasi dan punya banyak kelebihan. Nah, karena yang lebih keliatan prestasi dan segambreng kelebihannya itu, penilaian kita terhadap gay jadi berbeda. Nggak masalah jadi seorang gay, yang penting berkualitas. Penilaian kayak gini sedikit banyak ngaruh ke kita juga tentang hakikat gay.

Tapi, kalian nggak perlu was-was atau langsung ngejudge macem-macem kalau tau punya temen cowok.

"Ada satu lagi yang mau saya kasih tau. Saya cuma mau ingatkan gay itu bukan penyakit. Being a gay is a choice. Kalau kamu memang mau jadi gay itu adalah pilihan kamu. Tapi kalau nggak, itu juga pilihan kamu. Semua orang punya hak untuk memilih menjadi gay," tandasnya.

Baca Juga:

Onad "Killing Me Inside" : Gue Bukan Gay

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest