Follow Us

Mencari Tantangan Lari di Ketinggian Gede Pangrango

- Selasa, 28 April 2015 | 04:29
Mencari Tantangan Lari di Ketinggian Gede Pangrango
Hai Online

Mencari Tantangan Lari di Ketinggian Gede Pangrango

Udah saatnya mencari tantangan baru dalam berlari. Nggak cuma di aspal melulu, tapi kali ini larikan pengalaman dari atas ketinggian gunung! Kayak lari di Gede Pangrango Ultra Marathon ini!

Yap, HAI dapat kesempatan ikut berlari di Gepang Ultra Marathon 2015 pada 24-25 April kemarin. Tapi, bukan kategori GPUM yang 45KM nih, melainkan baru sanggup di kategori Gede Altitude Run (GAR) sejauh 22KM.

Setelah menempuh perjalanan Jakarta-Cibodas, Jumat (24/4) malam, HAI tiba di wisma Taman Nasional Gunung Gede Pangrango pas hampir tengah malam. Ternyata, di sana sudah ada puluhan peserta kategori GPUM ultra sky trail running 45KM. Yap, tepat pukul 00.00 WIB, mereka ini dijadwalkan bukan untuk tidur tapi justru naik gunung.

"Lima, empat, tiga, dua, satu...," para pelari itu pun mulai menanjak elevasi (ketinggian) Gepang yang mencapai 4800 meter tersebut.

Kalau biasanya naik gunung dilalui dengan jalan hiking dan bawaan beban yang banyak, kali ini peserta hanya perlu membawa survival kit dan sedikit bekal dalam hydro bag mereka untuk dilarikan mulai dari Kebun Raya Cibodas, Kandang Badak, Puncak Gede, Surya Kencana, Pintu Gunung Putri, kembali ke Surya Kencana, dan turun terus sampai Cibodas. Total waktu yang dibatasi sampai cut out time adalah 18 jam.

Sementara pelari GPUM 45KM terus menanjak melawan gelap dan dingin udara, kami peserta lari GAR 22K mengambil waktu istirahat di wisma dan sebagian di penginapan rumah warga.

Tepat sebelum waktu fajar, kami bersiap. Mandi, salat, sarapan dan lalu pemanasan sambil memeriksa ulang isi perbekalan. Panitia pun sudah mulai mengingatkan lagi aturan main selama menempuh race, lokasi water station, juga check point. Waktu yang disediakan bagi pari GAR 22KM ini adalah 8 jam.

Nggak disangka, peminat trail running kategori ini lebih banyak dari pada kelas 45KM. Nggak cuma yang tua, anak muda juga suka. Aditya Kurniawan misalnya, mahasiswa Universitas President ini mengaku tertantang ikut ajang lari trail ini.

"Pingin cari tantangan baru aja, kalau biasanya lari di race lurus, kali ini pengen ikutan lari di jalur trail," ucap cowok kurus ini bersemangat meski kali pertama mengikutinya.

"Sempat ragu, karena pertama kali coba dan langsung ikuta yang gunung Gede Pangrango juga. Gila, sih, tapi jadi tahu kemampuan diri sampai mana," katanya nggak ragu menjajal lari di elevasi 2000-an meter.

Nggak cuma Adit, Zakia dan temannya Hendra juga termasuk peserta pemula. Berbekal keberanian dan percaya diri, mereka melarikan pengalaman trail running pertama yang melewati jalu dari Cibodas, Kandang badak, Puncak Gede Pangrango, Surya Kencana, kembali ke Puncak dan terus ke Cibodas.

"Belum pernah sih naik gunung sambil lari, tapi kalau hiking mah sering. Makanya ini kita berani untuk cobain ikut yang 22KM dulu. Ini juga diajak teman, dan semoga kuat," kata Zakia sebelum menanjak.

Sama halnya dengan Zakia, Risky, alumni ITS ini juga mengajak dua temannya untuk menjajal trail run sebagai tantangan dan pengalaman baru. Katanya, nggak mesti nyampai finish tepat waktu, yang penting menikmati tantangan baru serta menyelesaikan apa yang sudah dimulai!

"Kalo hiking udah biasa, kalau running baru pertama. Tapi kita ikutan ini buat senang-senang aja, sambil cari tantangan dan pengalaman baru juga. Ini cara lain menikmat gunung Gede pangrango," katanya siap melarikan pengalaman.

Dan peserta 22K bakal melewati jalur bebatuan dan terus menemukan tanjakan. Sejatinya para pelari kadang nggak sanggup menanjak sambil berlari cepat. Apalagi jalur tersebut sedang dibuka juga untuk para pendaki Gepang. Pelari dan pendaki harus berbagi jalur perjalanan. Berikut tantangan yang dihadapi peserta dan HAI!

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest