Pergaulan Bebas Perlu Dicegah Tapi Bukan dengan Cara Tes Keperawanan

Selain tidak pantas, renacana Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Prabumulih, Sumatera Selatan untuk memperlakukan tes keperawanan bagi calon siswa sangatlah tidak relevan. Menurut pakar pendidikan M Abduh Zen, jika tujuannya untuk menyikapi kasus siswi sekolah yang berbuat mesum dan diduga merambah ke praktik prostitusi hal itu sangat tidak tepat sasaran.

"Tindakan seperti prostitusi pada remaja tidak memiliki relevansi kepada tes keperawanan yang dilakukan sekolah. Karena sekolah harusnya mengedukasi, orang baik dan tidak baik harus punya kesempatan yang sama. Masalah maraknya perilaku melenceng dan prostitusi itu bukan hanya peran sekolah tapi juga seluruh lapisan mulai dari keluarga, masyarakat, pemerintah," jelas M Abduh Zen, saat berbincang dengan HAI, melalui sambungan telefon, Selasa (20/8).

Abduh setuju kalau pergaulan bebas harus dicegah. Tapi cara mencegahnya juga bukan dengan sikap diskriminatif seperti tes keperawanan yang coba digalakkan. "Bukan tidak setuju pergaulan bebas perlu dicegah, tapi prioritasnya bukan dengan cara membuat malu orang seperti itu," paparnya.

Ia menambahkan, hal itu harus dilakukan upaya yang komprehensif menyeluruh pada masyarakat, pemerintah dan tidak dengan tes keperawanan. Karena keperawanan bisa hilang bukan hanya dari berhubungan badan, tapi bisa karena terjatuh atau karena olahraga berat.

Maka seperti sebelumnya ia mengungkapkan tes keperawanan memang tidak pantas untuk dilakukan.