Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

"Kudus Bisa Jadi Barometer Teater Pelajar di Indonesia"

Ega Hai - Senin, 01 Desember 2014 | 10:14
Kudus Bisa Jadi Barometer Teater Pelajar di Indonesia
Ega Hai

Kudus Bisa Jadi Barometer Teater Pelajar di Indonesia

Seni teater di Kudus, Jawa Tengah, "hidup" dikalangan anak remaja. Siswa SMP dan SMA se-kabupaten Kudus setiap tahun memiliki wadah untuk mereka menunjukan bakal bakat teater mereka dalam Festival Teater Pelajat (FTP). Memasuki tahun ketujuh, Bakti Budaya Djarum Fondation selaku pendukung FTP berharap Kudus bisa jadi barometer teater bagi para pelajar se-Indonesia.

Untuk mewujudkan cita-cita itu, pihak penyelenggara memperberharui kegiatan setiap tahunnya. Nggak hanya sekedar berkompetisi, para peserta juga diberikan pembekalan lewat workshop.

"Melalui ajang ini kami ingin memberikan sumbangsih kecil untuk adik-adik pelajar SMP dan SMA se-kabupaten Kudus dalam bentuk teater. Cita-cita kami, Kudus jadi barometer teater pelajar. Selain menyelenggarakan festival teater kami juga membuat workshop, untuk mereka bisa menambah ilmu mereka dalam bidang teater," tutur Oey Riwayat Slamet, koordinator Teater Djarum, ditemui saat jumpa pers Festival Teater Pelajar (FTP) di Kudus, Minggu (30/11) malam.

Baca Juga:SMA 1 Kudus Menang Teater Terbaik di Festival Teater Pelajar 2014

10 finalis yang lolos seleksi mendapatkan workshop dari Nano Riantiarno, pendiri Teater Koma. Nano mengatakan antusias peserta sangat luarbiasa. Bahkan kemampuan mereka hampir sama bagusnya dengan kelompok teater di Jakarta.

"Semangat mereka luar biasa sekali. Dari SMP dan SMA mereka sudah membangun bloking secara bagus. Ada beberapa bloking mereka yang di luar nalar tapi bagus. Bukan hanya komposisi tapi suasana yang mereka ciptakan bagus. Saya juga pernah jadi juri untuk teater di SMA-SMA di Jakarta, ini nyaris sama bagusnya. Peristiwa yang mereka bangun itu logis," tutur Nano.

Putu Fajar Arcana, jurnalis dan wartawan yang juga bertindak sebagai juri FTP ini menambahkan, semoga semangat anak-anak SMP dan SMA di Kudus ini bisa menular ke daerah-daerah lain.

"Festival ini ternyata jadi salah satu dari sedikit sekali kompetisi pelajar yang bertahan sampai di usia 5 tahun. Beruntung Kudus punya ini, saya rasa ini wahana paling besar untuk pelajar menujukkan bakat seni teaternya. Semoga seperti kata Pak Oey ajang ini bisa jadi barometer, dan banyak lagi kegiatan serupa di daerah-daerah lain," tandasnya.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x