HAI-Online.com - Ijazah Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu sempat digugat seorang warga bernama Bambang Tri Mulyono pada Senin (3/10/2022) ke PN Jakarta Pusat.
Melansir Kompas.com, ijazah yang digugat yakni ijazah SD, SMP dan SMA.
Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D, menegaskan kalau Presiden Indonesia, Joko Widodo, merupakan alumnus Program Studi S1 di Fakultas Kehutanan UGM angkatan 1980.
Presiden Joko Widodo dinyatakan lulus dari UGM pada 1985 sesuai ketentuan dan bukti kelulusan yang dimiliki oleh UGM.
“Atas data dan informasi yang kami miliki dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini keaslian ijazah sarjana Ir. Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada,” ucapnya dalam konferensi pers yang berlangsung Selasa (11/10/2022) di Gedung Pusat UGM, dikutip dari laman UGM.
Menurut Rektor, klarifikasi ini disampaikan sebagai bentuk tanggung jawab UGM sebagai institusi penyelenggara pendidikan tinggi kepada para alumninya.
Baca Juga: Gara-Gara Bongkar Kasus Ini, Dua Mahasiswa Unair Jadi Pembicara di FBI Amerika Serikat
“Bukan karena yang dipertanyakan ini orang nomor satu, tapi kalau ada alumni yang ingin diverifikasi kami juga bakal melakukan langkah-langkah verifikasi sesuai proporsinya, misalnya jika ada alumni yang bekerja di suatu tempat dan memerlukan verifikasi bahwa yang bersangkutan memang alumni UGM,” ujarnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito, S.Sos., M.Si., menambahkan, “Ketika nama UGM dikaitkan kita nggak mungkin nggak menyampaikan kepada publik seolah kita tidak tahu. Paling nggak kita dudukkan masalahnya agar tidak ada spekulasi berlebihan,” imbuh Dr. Arie.
Terkait gugatan yang dilayangkan kepada Joko Widodo untuk tudingan ijazah palsu, UGM menyatakan nggak bakal mengambil langkah hukum karena gugatan tersebut bukan ditujukan kepada UGM.
“Secara prinsip orang itu nggak menggugat UGM, kecuali kemudian dia menghubungkan tindakannya itu dengan UGM,” ujarnya
“Kalau kita lihat tindakan yang secara formal dilakukan sampai hari ini, itu tidak secara spesifik ditujukan ke UGM,” terang ahli hukum UGM, Andi Sandi Antonius T T, S.H., LL.M.
Konfirmasi keaslian ijazah
Terkait ijazah Joko Widodo yang dianggap berbeda dengan ijazah alumni fakultas lain di angkatan yang sama, Rektor mengungkapkan kalau masa itu belum dilakukan komputerisasi sehingga penulisan ijazah masih menggunakan tulisan tangan halus.
“Waktu itu juga belum sampai ada penyeragaman seperti saat ini di mana Dikti memiliki format khusus sehingga ada perbedaan antara satu dan lainnya. Tetapi kami punya dokumen arsip untuk hal itu,” imbuh Rektor.
Hal sama ditegaskan Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, S.Hut., M.P., M.Sc., Ph.D. Ia mengonfirmasi kalau ijazah Joko Widodo memang sudah sesuai dengan format ijazah dari Fakultas Kehutanan UGM pada waktu itu.
“Kami sudah coba lihat format ijazah yang diterima Bapak Jokowi dengan teman satu angkatan yang lulus pada waktu bersamaan, persis format Fakultas Kehutanan dengan tulisan tangan halus. Untuk fakultas lain kami tidak mengetahui secara pasti tapi di Fakultas Kehutanan seragam seperti itu,” paparnya. (*)