Follow Us

"Museum Doraemon" di Jakarta

- Senin, 08 Desember 2014 | 08:09
Museum Doraemon di Jakarta
Hai Online

Museum Doraemon di Jakarta

Untuk kalian yang pernah menjadi anak-anak, jangan cuma nonton dan baca komik Doraemon aja, tapi cobain deh, masuk ke "Museum Doraemon" di Jakarta. Selain untuk bernostalgia dengan Novita, Shizuka, Takeshi (Giant) dan Suneo, kita juga bisa sambil melihat-lihat wujud dari alat-alat canggih yang sempat dikeluarkan Doraemon dari kantong ajaibnya itu.

Dalam pameran bertajuk "100 Doraemon Secret Gadgets Expo" seenggaknya ada 100 alat-alat ajaib yang dipajang sedemikian rupa sehingga bisa mengembalikan ingatan kita ke masa-masa bocah dahulu. Bahkan, melihat ratusan diorama yang memajang 100 replika alat canggih Doraemon beserta 100 ekspresi kucing biru berukuran 150 centimeter itu, kita juga jadi tahu sejarah perjalanan Doraemon dari awal tercipta sampai dengan dewasa.

Sejarah Kelahiran Doraemon

Nah, pertama memasuki "Museum Doraemon" yang berlokasi di lantai 1 Ancol Beach City Mall, Jakarta Utara, kita udah bisa melihat bagaimana gambaran awal terciptanya robot kucing masa depan dari abad 22 tersebut.

Alkisah di tahun 2112, pabrik robot Matsushiba di Jepang memproduksi massal robot kucing canggih berwarna kuning itu. Salah satunya robot nan menggemaskan bernama Doraemon. Sayang, Doraemon jadi robot anomali. Dia berbeda dengan robot lainnya dan sering mengalami sedikit kerusakan, bahkan dia termasuk robot yang tidak memenuhi uji kualitas. Doraemon pun sering mengalami nasib sialnya seperti gagal memanfaatkan kantong ajaib, bahkan salah menggunakan alat canggih yang dikeluarkannya.

Makanya, Doraemon jadi harus dimasukkan ke sekolah robot bersama dengan robot-robot aneh lainnya. Meski begitu, singkat cerita, Doraemon berhasil menemukan diri dan kehidupannya. Ia pun mengikuti "Robot Audition" untuk bisa dipilih manusia di masa depan. Beruntung, ada bocah yang_karena salah tekan tombol_ akhirnya menjadikan Doraemon sebagai temannya yang siap membantu kehidupan bocah tersebut. Diceritakan dalam diorama, bocah tersebut adalah Sewashi-san, cucu masa depan dari keluarga Nobita.

Telinga Doraemon yang Hilang

Suatu hari, Sewashi-san sedang membuat contoh patung tanah liat Doraemon. Untuk menyempurnakan karyanya, ia memerintahkan robot tikus untuk memakan telinga tanah liat tersebut sehingga contoh patungnya menjadi lebih terlihat seperti model 3D.

Naas, Sewashi salah memberi kode perintah, sehingga robot tikusnya malah memakan daun teling asli Doraemon. Mungkin dari sini awalnya kenapa Doraemon takut sama tikus? Dan, melihat kondisi tersebut, Sewashi segera melarikan Doraemon ke rumah sakit robot. Namun kejadian tersebut membuat rangkaian di kepala Doraemon jadi rusak, dokter robot pun memutuskan untuk memangkas semua telinga Doraemon.

Doraemon jadi sedih. Meski begitu, dengan kantong ajaibnya, dia berusaha menghibur diri. Dia ingin meminum obat bahagia. Sayangnya, lagi-lagi, Doraemon salah memanfaatkan alat yang dikeluarkannya. Dia justru meminum obat sedih yang menyebabkan dirinya menangis selama 3 hari 3 malam. Duh!

Karena ia menangis sangat lama, cat berwarna kuningnya memudar dan luntur seketika. Doraemon pun berubah menjadi warna biru. Bahkan, suaranya pun menjadi serak seperti sekarang ini. Itulah awal perubahan Doraemon yang diantaranya bisa didapatkan di museum tersebut.

Menjajal Mesin waktu

Nah, masuk lebih dalam lagi, di pameran yang berlangsung samapi 25 Maret 2015 itu, ada sebuah alat canggih yang ikonik banget kalau kita rajin menonton filmnya. Alat itu adalah Kendaraan Mesin Waktu Doraemon. Yap, masuk ke ruangan ini kita bakal melihat tampilan yang mirip sama suasana alam semesta yang lengkap dengan bintang-bintang dan lorong waktu ala film Interstellar.

Dari alat mesin waktu itu, kita jadi tahu kalau Sewashi menerbangkan Doraemon ke abad 20 untuk menemui kakeknya Nobita untuk membantu memperbaiki kehidupan Nobita agar lebih baik di masa depan.

Kamar Nobita dan Pintu Ajaib

Dari semua itu, yang seru juga adalah mampir ke kamar Nobita. Ajaibnya, diorama ini didesain seukuran kita, sehingga kalau mau berfoto bersama Nobita, ukurannya jadi nggak terlalu berbeda. Bahkan, masing-masing diorama bisa melibatkan pengunjung jadi lebih dekat dengan sketsa yang dibuat. Misalnya kita bisa mucul dari laci meja belahar novita dan berdoto di sana.

Paling laris juga adalah melewati Pintu ajaib yang khas berwarna pink itu. Banyak lho pengunjung yang mengabadikan gambar disana. Dan selain itu, Baling-Baling Bambu paling banyak diminati untuk dijajal dan pura-pura terbang. Nggak sedikit lho pengunjung yang selfie pakai Baling-Baling fenomenal tersebut.

Lainnya, masih ada ruangan yang menggambarkan situasi pernikahan antara Nobita dan Shizuka. Kisah diorama ini merupakan cuplikan dari film Doraemon yang berjudul 'Nobita's the Night Before A Wedding'. Kalian bisa jadi saksi nikahnya di sana. Hehehe

Dan yang nggak ketinggalan juga, pada saat keluar dari pameran tersebut, kita bisa membeli beberapa merchandise Doraemon yang asli diproduksi dari Jepang. Sebagai informasi, sebenarnya diorama dan seratusan patung doraemon yang dipamerkan itu merupakan juga bawaan asli dari Jepang. Meski nggak sebanyak Museum Doraemon di Kota Kawasaki, setidaknya 100 Doraemon Secret Gadgets Expo di Ancol ini sanggup membuat penggemar Doraemon ini berkaca-kaca dan merasa bahagia karena pernah merasakan indahnya jadi anak kecil seperti Nobita.

Pameran ini berlangsung hanya dalam 100 hari. Dengan tiket 99.000 kita bisa masuk dan melihat masa depan dari kacamata Dorameon. Oh ya, kita juga bisa mendengar soundtrack serial Doraemon yang pernah ada di TV ;lewat backsound di dalam museum tersebut. Lalala aku sayang sekali, Do-ra-e-mon...

Editor : Hai

PROMOTED CONTENT

Latest