Ada Kejutan dalam Museum di Tengah Kebun

Setiap perjalanan selalu ada kejutan bukan? Jadi HAI nggak yakin kalian akan menemukan hal yang sama. Apalagi ada seorang teman yang bilang, jangan tanya kemana kita pergi, tapi tanya dengan siapa kita ke sana! Jadi ceritanya bakalan berbeda-beda tapi satu tempat, gitu aja sih!

Nah, versi HAI jalan bareng teman-teman ke Museum di Tengah Kebun, beberapa waktu silam, pertengah 2014, ada beberapa kejutan yang didapat, kalau kita mau kepo dan bertanya.

Misalnya, kejutan kalau beberapa bagian dari bahan rumah mewah tersebut dibuat dari baja kereta dan pintu jeruji. Beberapa batu bata juga didapat dari batu zaman Belanda. Itu kejuatan sebelum masuk ke dalam museum.

Kejutan sebelumnya lagi, tahu nggak sih, setiap pengunjung nggak boleh bawa tas ke dalam. Maka, tas kita harus dititipkan di sebuah peti zaman penjajahan Belanda. Peti berdesain keJawaan tersebut dikunci mas Mirza, dan dengan kalimatnya yang entah benar atau nggak, barang-barang kita akan berlipat jumlahnya. Ah mitos deh!

Baca : Tata Cara Jadi Pengunjung Museum di Tengah Kebun

Kejutan lainnya, coba mampir ke ruangan (kamar) Jepang, katanya di sana tempat mas Mirza beristirahat selepas memandu pengunjung. Kita boleh leyeh leyeh di atas kasur empuk tersebut, tapi hawanya nggak banget deh, katanya suka ada suara-suara apa gituh. Mending jangan ngelamun kalau ke bagian itu.

Lainnya, cobain deh baca karya seni dari pemahat zaman dulu, mas Mirza bakal kasih tebak-tebakan gitu deh! Barang siapa punya penglihatan yang dalam, dia menemukannya!

Oh ya, ada juga kejutan lain, pas menginjak beberapa karpet berdesain Turki, sebenanrnya itu adalah karpet buatan tangan anak-anak Palestina lho, katanya karpet ini dibuat selama 4 tahun, untuk satu lembar karpet. Nah museum itu punya beberapa lembar, duh nginjeknya jadi nggak enak sama anak-anak Palestina yang udah usaha keras.