Shafira Arazana: Demi Merah Putih

Seperti apa rasanya mengibarkan bendera merah putih pada tanggal 17 Agustus? Jawabannya pasti senang dan bangga. Tapi awalnya bukan itu yang dirasakan Shafira.

Cewek kelahiran Jakarta, 11 Mei 1996 ini justru mengaku sempat tidak ingin jadi pasukan paskibra di wilayah Depok, Jawa Barat. "Waktu SMP aku hanya jadi petugas upacara biasa. Pas di SMA kelas 2, aku ditawari untuk jadi Paskibra. Tapi pertamanya aku nggak mau," ujar gadis yang hobi dengerin musik ini.

Wah, kok bisa ga mau sih? Bukannya bangga ya bisa terpilih jadi Paskibra?

"Aku sempat takut, karena pelatihannya kan semimiliter. Aku takut nggak kuat nanti," sambungnya. Memang sih, disiplin keras sudah jadi attitude wajib dari para paskibra. Makanya, nggak sedikit yang menyerah saat mengikuti pelatihan ini.

Untung, berkat dukungan teman-teman dan kedua orangtuanya, Shafira mengurungkan niatnya untuk keluar dari Paskibra. Rasa takut yang sebelumnya dirasakan, kini justru berubah jadi bangga. Apalagi ketika posisi pembawa baki yang cukup prestisius dalam Paskibra berhasil diraihnya.

"Aku bangga banget bisa jadi pembawa baki. Latihannya pun juga makin semangat. Aku beruntung karena nggak nyerah di tengah jalan," celotehnya penuh semangat. Meskipun jadi semangat, bukan berarti jalannya mengibarkan bendera merah putih bisa lancar begitu saja. Karena demi mengibarkan bendera merah putih, ada saja rintangan yang mesti dihadapinya.

"Sehari sebelum pengibaran, aku ngedrop, sakit. Sedih juga sih, karena sudah latihan keras. Aku juga pasrah karena diturunin jadi pendamping pembawa baki. Tapi pas sorenya aku tetap bertugas. Disitu kita semua nangis terharu, karena biarpun hujan deras kita tetap mengibarkan bendera," tutupnya sambil tersenyum.

Ini baru cewek kebanggaaan kita!

Pengen kenalan langsung dengan Shafira? Go follow her Twitter@shafiraaaw !