Follow Us

Estimator Adalah Pekerjaan Berbujet Hingga Miliaran

iamalvin - Kamis, 19 Maret 2015 | 04:16
Estimator Adalah Pekerjaan Berbujet Hingga Miliaran
iamalvin

Estimator Adalah Pekerjaan Berbujet Hingga Miliaran

Estimator adalah pekerjaan berbujet hingga miliaran! Wah, emangnya kerjaannya ngapain? Estimator adalah orang yang bisa memperkirakan suatu biaya dalam sebuah proyek konstruksi. Seorang Estimator bisa mempersepsikan gambar 3 dimensi ke dua dimensi ataupun sebaliknya, dari 2 dimensi ke 3 dimensi.

Estimator bisa memberikan informasi-informasi untuk perhitungan bangunan. Kalau di koran kita baca iklan estimasi biaya kontruksi bangunan berkisaran angka ratusan juta, seorang estimator masih bisa menghandlenya dengan mudah. Namun bagaimana apabila estimasi bangunannya sudah mencapai angka milyaran rupiah? Tentunya diperlukan sebuah tim.

Tim estimator akan terdiri dari banyak orang dengan disiplin ilmu yang berbeda. Misalnya estimasi biaya pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan mekanikal, landscape, hardscape dan pekerjaan ekternal yaitu di luar bangunan.

Seorang estimator harus memiliki kemampuan:

- Kemampuan untuk membaca dan menginterpretasikan gambar dan spesifikasi - Keterampilan komunikasi yang baik - Pengetahuan dasar matematika - Kesabaran dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan, teliti bekerja - Pemahaman yang baik terhadap prosedur operasi lapangan - Kemampuan untuk memvisualisasikan proyek 3D dari melihat gambar-gambar - Kemampuan untuk mengidentifikasi risiko dan kemudian menetralisir mereka sebanyak mungkin - Kemampuan untuk mengantisipasi semua langkah dalam membangun proyek konstruksi - Kemampuan organisasi yang baik, untuk mengkomunikasikan Estimasi yang logis dan jelas dalam presentasi - Kemampuan untuk memproduksi atau membantu membuat jadwal konstruksi - Pemahaman yang baik tentang produktivitas tenaga kerja dan kinerja peralatan - Pemahaman dan kemampuan untuk menggunakan perusahaan konstruksi sistem penetapan biaya pekerjaan - Kemampuan untuk mengenali standar perusahaan konstruksi untuk kapan memperkirakan biaya, tidak berlaku untuk item baris tertentu dalam perkiraan - Pemahaman tentang hubungan kontrak - Kreativitas dan kemampuan untuk memikirkan alternatif metode konstruksi - Kemampuan untuk mengembangkan strategi untuk menjadi sukses dalam penawaran dan negosiasi proyek - Kemampuan untuk memenuhi tenggat waktu dan masih tetap tenang - Memilik kode etik

Sementara tugas estimator adalah

1. Membuat Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Proyek, yang meliputi: a. Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek. b. Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan c. Membuat Analisa Perhitungan dari setiap Item Pekerjaan (yang terdiri dari Bahan dan Upah Kerja). d. Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Rencana Anggaran Biaya (RAB) tersebut.

2. Membuat Perhitungan Harga Upah Kerja (Progress Kerja), yang meliputi: a. Membuat Daftar Rincian Pekerjaan secara Lengkap berdasarkan Gambar Bestek Proyek. b. Melakukan Perhitungan Volume dari setiap Item Pekerjaan c. Membuat Analisa Perhitungan Upah Kerja dari setiap Item Pekerjaan d. Melakukan Rekapitulasi (Perhitungan Total) Upah Kerja pada Proyek tersebut.

3. Membuat Time Schedule dan Kurva-S, sebagai Acuan Waktu Pelaksanaan Pekerjaan yang berguna sebagai kontrol Waktu dan Progress dari setiap Item Pekerjaan pada sebuah Proyek.

4. Ikut membantu dalam Menyusun Berkas Penawaran Harga Borongan, yang biasanya dibuat untuk Owner (Pemilik Proyek) dan Lelang Tender Proyek Swasta atau Pemerintah.

5. Memberikan Data Informasi pada bagian Pembelian (Purchasing), untuk membeli Bahan dan Barang Kebutuhan Proyek di lapangan, baik itu Jumlah (quantity), Jenis, Merk, dan Spesifikasi Barang yang hendak dibeli.

6. Melakukan Kontrol terhadap Pemakaian Bahan yang dilakukan di lapangan (Proyek), apakah sesuai dengan Perhitungan Semula atau tidak. Memeriksa apabila ada Terjadi Selisih dan mencari penyebabnya. Apabila ada keborosan Pemakaian Bahan, sebaiknya ditindaklanjuti.

7. Melakukan Kontrol terhadap Pengeluaran Biaya Upah Kerja. Hal ini dilakukan dengan cara Cross-Check antara Nilai Progress Kerja (poin 2) dan Rekap Pengeluaran Gaji Upah Pekerja setiap Minggu atau setiap Bulan nya. Apabila Pengeluaran Gaji Upah Pekerja melebihi dari Estimasi Semula, maka sebaiknya ditindaklanjuti juga.

8. Membuat Berkas Penagihan Termin Pembayaran (termyn), yang biasanya berbentuk Laporan Progress Kerja. Penagihan Termyn Bisa dibuat berdasarkan Persentase Proyek yang Selesai, misalnya 20%, 50%, dan sebagainya, bisa juga dibuat Periodik Setiap Bulannya (misalnya Setiap Awal Bulan). Hal ini ditetapkan pada Kontrak Kerja sebuah Proyek.Terus kalau mau jadi estimator caranya gimana? Masuk teknik sipilaja bro!

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia (FIB UI)

Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya)

Psikoterapis, Beda Dengan Psikolog dan Psikiater

Institut Kesenian Jakarta (IKJ) Menjaga Keindahan

Pekerjaan Desainer Interior Nggak Hanya Gambar Furnitur

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular