Secara nggak sadar, kita udah ikut andil dalam menghasilkan sampah kantong plastik di Indonesia yang mencapai 100 miliar per tahun! Gila nggak tuh! Kenapa? Karena kebiasaan kita yang konsumtif terutama dalam menggunakan kantong plastik sebagai wadah untuk membawa belanjaan. Sedikit yang sadar, tapi banyak juga yang nggak sadar akan fakta tersebut.
Reusable bag ini hadir sebagai hasil kesadaran, sekaligus solusi untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Salah satunya datang dari Bagoes, produk reusable bag-nya yang praktis, bisa dilipat, mudah dibawa dan pastinya desainnya yang keren. Nggak cuma berjasa membuat reusable bag yang fashionable, tapi mereka juga punya misi yang nggak kalah keren.
BaGoes dan Greeneration Indonesia
Sebelum munculnya Bagoes pada tahun 2008, Muhammad Bijaksana Junerson (Seno), memprakarsai sebuah gerakan peduli lingkungan. Saat itu sebagai Mahasiswa teknik lingkungan ITB, Seno sangat concern terhadap lingkungan di sekitarnya yang semakin rusak dan kurangnya kepedulian dari masyarakat. Lalu ia menggandeng beberapa temannya dalam gerakan yang diberi nama Greeneration Indonesia pada tahun 2005.
Setelah tiga tahun berjalan, Seno sadar sebuah gerakan bisa berhenti tanpa pendanaan yang memadai. Lalu dipilih lah reusable bag dengan nama Bagoes sebagai brand sekaligus produk pertamanya.
"Kenapa kami pilih produk reusable bag? Karena salah satu jenis sampah terbanyak di Indonesia, ya sampah kantong plastik,"jelas Dwita selaku staf marketing retail Bagoes.
Secara lengkap, bisnis yang juga berkolaborasi dengan Rekti The Sigit, Ridwan Kamil ( arsiktek), Tita (comic artist), Dendy Darman (unkle's owner) dan Arkiv ini ada di majalah HAI edisi 21, terbitnya 26 Mei-2 Juni 2013. Jangan sampai kehabisan idenya ya!