Jalan-jalan, sejatinya bukan sekadar menemukan satu dua lokasi yang indah, tetapi lebih dari itu. Merasakan kehidupan sosial, dan bercengkarama dengan pengalaman di dalamnya, merupakan juga satu perjalanan wisata yang indah.
Dengan pemahaman alumnus SMAN 47 Jakarta Selatan ini, akhirnya Wildan menemukan banyak perbedaan kebudayaan dan cara bersosial antara orang-orang Indonesia dengan warga Brunei Darussalam.
Ada pengaturan kalau motor boleh masuk tol. Penyebabnya adalah karena jumlah pemilik motor di Brunei masih jarang . "Everybody have cars, dan kalaupun ada motor, itu Cuma karena sebagai kebutuhan hobi, dan bukan karena buat menghindari kemacetan.
Setiap pemuda berumur 28 ke atas, mereka bakal diwawancara pihak kerajaan, bukan untuk diapa-apain, tetapi untuk diberikan rumah! Wow, pantesan nggak ada yang demo ke kesultanan.
Harga bensin di Brunei bisa lebih murah daripada harga air minum. Kemungkinannya karena mereka adalah penghasil minyak terbesar di Asia Tenggara.
Semua pers, baik swasta maupun punya pemerintah dikuasai kerajaan. Pers diharuskan untuk memberitakan semua yang baik-baik atau prestasi yang ada di negaranya. Berita nggak baik bakal ada di halaman terakhir dengan ukuran yang kecil banget.
Tetapi dari semua itu, kita belajar bahwa setiap Negara punya masayaraklat dan keunikan masing-masing tinggal kita mau apa nggak menjalaninya. Karena kata seorang @Rayyanharies , dia merupakan salah seorang traveler muda milik Indonesia, "Living life, believing you can do it is within you.".
Jadi, percayalah dimana bumi dipijak, disana kamu bisa tetap percaya bahwa kamu bisa. Apalagi sampai bisa menjunjung negeri sendiri. Uh keren!
Nah, pengen tahun jalan-jalan keren lainnya, simak #YoungExplorer di timeline @HaiMagazine Laporan backpacking ke Phuket Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Timor Leste, Malaysia, Singapore, bahkan Kamboja. Nggak ketinggalan spesial tips "Cara berburu Tiket Murah", dan beberapa ritual Pra dan Pasca melakukan perjalanan.
#YoungExplorer