Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Unit Metal Semarang, Eternity Gate Proklamirkan Diri di Calling Scream

Reinaldy Royani - Senin, 26 September 2022 | 18:00
Unit metal asal Semarang, Eternity Gate
Eternity Gate

Unit metal asal Semarang, Eternity Gate

HAI-ONLINE.COM – Unitmetal baru asal Semarang, Eternity Gate telah membuka gerbang menuju keabadian sejak 26 Desember 2021 lalu.

Dan mereka udah melepas dua monster dari dalam gerbang itu yakni ‘Lepaskan’ dan ‘Depresi’. Selain itu mereka juga udah menjajal panggung Ibu Kota di gelaran ‘Calling Scream’ yang digelar oleh Jakarta Keras pada 25 September 2022.

Di acara yang berlangsung di Rooftop Ps. Gembrong Baru, Cipinang, Jakarta Timur tersebut, juga dimeriahkan oleh band-band ganas seperti Thrashline, Bestiality, Angkara, Disgusting God, Dead Chromatix, Toiletsounds, F.O.D., Despised hingga Cultural.

Eternity Gate sendiri menyuguhkan format istimewa, dengan menghadirkan bintang tamu senior, yakni Trison Manurung (Roxx).

Baca Juga: Gandeng Selebtwit @ciloqciliq, Somniumsaic Rilis Single Devilish Love!

Karena dengan bermunculannya band di ranah indie saat ini membuat persaingan pun semakin ketat, band yang beranggotakan Wawan (vokal), Cahyo ‘Tyo’ Sulistyo (gitar), Cahyo ‘Iyok’ Dwi H (bass) dan Reyhan ‘Rey’ Zavier (drum), band ini nggak hanya bertujuan sekadar untuk meramaikan industri musik Tanah Air, namun juga berusaha tampil dengan konsep berbeda.

“Kami mempunyai kesamaan dalam aliran ini, bertekad untuk terjun ke dalam dunia musik semaksimal mungkin, dan selalu mengeluarkan karya-karya,” seru pihak band dengan penuh optimisme.

Dua karya mereka yang digarap selama sebulan itu menceritakan tentang fenomena di sekitar kehidupan manusia, tentang keputusasaan dengan segala permasalahan kehidupan, dosa dan sebagainya.

Baca Juga: 'Revenge is Mine', Rekomendasi Lagu Metal dari Unit Crossover Thrash Mempesona asal Malang, DAZZLE!

Eternity Gate mengeksekusi proses rekaman ‘Depresi’ dan ‘Lepaskan’ di Studioqu Music Recording, Semarang. Termasuk untuk proses mixing dan mastering.

Band asal Ibu Kota Jawa Tengah tersebut mengaku banyak mengambil formula metalcore yang dinamis dan fleksibel dalam penggarapan musiknya, khususnya di dua karya perdana mereka ini.

“Kami menggabungkan dari beberapa influence, di antaranya seperti Pantera, Lamb of God, Sepultura dan Slipknot. Konsep musik kami cenderung ke hardcore dan metalcore, namun juga masih terasa sentuhan old-school-nya,” ujar Tyo, yang juga tercatat sebagai gitaris di unit symphonic rock, Cultural Band.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x