Yap, bawang hitam memang bernuansa gelap mirip arang, namun turunan dari bawang putih yang diinkubasi ini ternyata mempunyai segudang manfaat.
Bukan hanya bisa dimakan_ rasanya lebih enak dari bawang putih biasa lho, namun fungsi lain bawang hitam juga dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri yang baik untuk kesehatan kulit kita.
Nggak heran jika, bawang hitam berpotensi menjadi salah satu obat jerawat di masa depan.
Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak,dr Ambar Rialita menyatakanekstrak bawang hitam tunggal bisa menghambat pertumbuhan bakteri dan patogen penyebab jerawat yakni Propionibacterium acnes, Staphylococcus aureus, dan Staphyllococcus epidermidis.
"Bawang putih setelah diinkubasi pada suhu 60 sampai 90 derajat Celcius akan mengeluarkan warna dan manfaat yang berbeda. Warnanya jadi hitam, tapi kalo dimakan rasanya lebih juicy dari pada bawang putih danekstrakbawang hitam tunggal punya potensi sebagai anti-jerawat," kata dr Ambar Rialita di acaraHair and Skin Research Grant 2022 di Raffles Jakarta, Selasa (20/9/2022) kemarin.
Dijelaskan dr. Ambar, hasil fermentasi bawang hitam mampu menghasilkan senyawa aktif berupa Allicin dan S-allyl cysteine (SAC) yang diketahui memiliki sifat antibakteri, yang sanggup melawan bakteri berdinding sel tebal (bakteri Gram positif) maupun bakteri dengan dinding sel yang lebih tipis (Gram negatif).
"Karena allicin memang karena proses fermentasi akan berkurang. Tetapi meningkat semua kandungan yang ada di bawang hitam itu, termasuk SAC sehingga fungsi dari SAC membantu penyerapan dari allicin. Otomatis kalau penyerapan banyak, efek antibakteri juga lebih optimal," kata Ambar.
Ekstrak yamg dihasilkan dari bawang hitam nantinya akan dapat diaplikasikan menjadi antibakteri pada kulit yang bermasalah baik sebagaisalep, krim oles, atau masker.
Namun, penelitian bawang hitam iniasih dikembangkan lebih lanjut untuk me dapatkan hasil dan konsentrasi yang tepat dan aman digunakan untuk menangkal jerawat.
"Kita masih uji in-vitrodulu, diuji bukan ke manusia atau hewan, masih skala laboratorium. Setelah kita lakukan fermentasi menjadi bawang hitam kemudian akan kita lakukan ekstraksi dan pengenceran yang berbeda, baru akan keluar hasilnya, " jelas Ambar lagi.
Baca Juga: Ngerespon Komentar Negatif Haters untuk Ghost, Tobias Forge: Baguslah, Ngomong Aja Terus!
Penelitian Ambar dan timnya menjadi salah satu dari lima tim pemenang program filantropi yang digelar Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan kelamin Indonesia (PERDOSKI) bekerja sama dengan Universitas Indonesia dan L'Oral.
Ketua Umum PERDOSKI Dr. dr. M. Yulianto Listiawan, Sp.KK(K), FINSDV, FAADV mengatakan, menerima 29 proposal penelitian pada program tahun ini.
Dewan juri menentukan pemenang dengan kriteriavalue and significance,scientific quality,originality, danfeasibility. (*)