HAI-Online.com - Pengabdi Setan 2: Communion garapan Joko Anwar berhasil bikin sebagian orang takut, tapi sebagian bilang cuma jump scare doang. Ada yang kena terror sampai kebawa mimpi, ada juga yang bilang teknik marketingnya tinggi.
Di luar itu, nyatanya Pengabdi Setan 2 berhasil membuat masyarakat Indonesia penasaran karena sukses mendapat 1 juta penonton dalam 2 hari penayangannya.
Bagi HAI, Pengabdi Setan punya alasan tersendiri kenapa harus ditonton, sih. Salah satu alasan terbesarnya adalah, kualitas gambar dan riset yang oke untuk mendukung latar belakang ceritanya.
Warna grading yang dominan gelap kecoklatan cukup menjelaskan penonton bahwa film ini berada di setting tahun 1900-an. Meskipun, nggak perlu repot-repot menerka, karena editor juga menambahkan keterangan tanggal dan tahun.
Tentunya, editor nggak akan bisa ngedit keseluruhan film tanpa detail-detail yang ditulis oleh Joko Anwar.
Sama seperti Pengabdi Setan 1, Joko Anwar masih sukses menggambarkan setting 80-an lewat berbagai detail di Pengabdi Setan 2.
Baca Juga: Pingin Uji Nyali di Wahana Pengabdi Setan 2: Communion? Simak Serba-serbi Berikut Ini!
Mulai dari TV tabung besar, kamera tustel yang sinarnya menyilaukan, bangunan, korek api, senter, outfit para tokoh, radio, gaya bahasa dalam percakapan mereka.
Tak lupa juga, kejadian yang terjadi tahun 80-an di Jakarta pun turut dijadikan pelengkap dari cerita Pengabdi Setan 2.
Pengambilan gambar, warna, setting, dan properti yang bagus tidak akan sukses memuaskan penonton tanpa adanya peran aktor handal.
Seperti Pengabdi Setan 1, tentu Pengabdi Setan 2 masih membahas seputar keluarga Ayah dengan beberapa peran baru dari penduduk rusun.
Kalau di Pengabdi Setan 1 ada Hendra (Dimas Aditya) yang naksir sama Rini (Tara Basro), di Pengabdi Setan 2, Rini nampaknya sedang sibuk mempersiapkan pendidikan di jenjang selanjutnya.