HAI-ONLINE.COM - Kelompok musik ansambel asal Yogyakarta, Sandikala Ensemble, merilis sebuah musik eksperimental berjudul 'Kafka, Postmortem'.
Musik ini adalah hasil eksplorasi Sandikala Ensemble terhadap sebuah cerita klasik yang ditulis oleh Franz Kafka di tahun 1912, 'The Judgement'.
Cerita pendek yang berkisah tentang hubungan antara seorang pria dan ayahnya itu, diolah dan dinyanyikan dalam bentuk musik eksperimental oleh Sandikala Ensemble.
Menurut Dion Nataraja, composer Sandikala Ensemble, kisah 'The Judgement' punya cerita yang cukup absurd di bagian akhir saat tokoh protagonis bunuh diri setelah ayahnya menghukumnya mati dengan cara menenggelamkan diri.
Baca Juga: Lihat Nih Penampilan Senyawa, Band Eksperimental Asal Indonesia di Primavera Sound 2022
"Meneruskan absurditas dalam cerita ini, saya meminta Redian Pragina Jali untuk membuat terjemahan bahasa Jawa dari akhir cerita," ungkap Dion dalam sebuah press rilis.
Dengan menggunakan bahasa Jawa, teks-teks yang dilafalkan dalam lagu 'Kafka, Postmortem' diolah secara eksperimen dengan nuansa noise antara teknik vokal Kargyraa, overpressure rebab, dan distorsi elektronik.
Untuk bagian musik, Sandika Ensemble masih melanjutkan eksperimen dari karya-karya sebelumnya dengan memainkan alat musik tradisional seperti komponen-komponen gamelan dan nuansa dan musik elektronik.
Baca Juga: Band Metal Eksperimental Sunn O))) Rilis Efek Gitar 'Life Pedal'
"Kami menggunakan empat gendèr baru, yang secara total akan membentuk sistem penyetelan 36 nada, dua gendèr tidak memiliki pengulangan oktaf," tambahnya.