HAI-ONLINE.COM - Saat lo nyebut album band dengan "The Dark Side of the Moon", pada dasarnya berarti lo bilang kalo itu adalah karya terbesar lo. Itulah yang dilakukan Jonathan Davis dari Korn, dalam sebuah wawancara terbarunya bersama Metal Hammer.
Album Pink Floyd tahun 1973, The Dark Side of the Moon adalah salah satu rilisan musik paling legendaris sepanjang masa, yang mana udah jadi pernyataan yang bisa didukung oleh fakta. Karena album tersebut sukses menghabiskan total 962 minggu secara kolektif di tangga lagu Billboard 200, dan itu lebih dari 18 tahun.
Sebuah rekaman Korn, di mana Davis ngerasa itu adalah karya yang bisa disebut sebagai "The Dark Side of the Moon", nyatanya sukses menghabiskan 34 minggu di tangga lagu itu sendiri, memuncak di No.2, yang mana itu juga jadi album favorit dari Davis pribadi.
Baca Juga: Konser di Gereja, Korn: Berkumpul Untuk Menghormati Jiwa-jiwa yang Telah Pergi
Album tersebut adalah Untouchables yang dirilis pada 11 Juni 2002.
"Rekaman ini penting banget, dan nggak bakal bisa dibikin di zaman sekarang. Gue menyebutnya 'heavy metal Asia' karena produksi dan kualitas suaranya. Sampai sekarang orang-orang masih dengerin album ini. Ini adalah Dark Side of the Moon, gue menyukainya. Gue juga bilang itu ke Michael Beinholm (produser), kalo gue pengen ini jadi Dark Side of the Moon-nya Korn," jelas sang vokalis Korn itu kepad Metal Hammer.
Davis juga cerita, penggarapan album Untouchables itu memakan waktu lebih dari dua tahun, dan ada juga masa di mana Davis pengen ngelawan produsernya.
"Gue waktu itu mau masuk ngelakuin melodi vokal, trus Michael bilang 'Ew! Lo ngapain? Pulang aja deh, lo kurang banget hari ini!', gue bahkan nggak ngitung hal-hal kayak gitu udah kejadian berapa kali, yang aman gue sakit hati banget. Tapi doi tau kalo gue bisa ngelakuin lebih baik dan ngedorong gue ntuk jadi lebih hebat," tambah Davis bercerita tentang proses penggarapan album itu.
Saat mulai mengerjakan album tersebut, Davis mengungkapkan kalo kerasa ada perubahan terhadap mereka. Seperti dari gaya hidup, yang tercermin dalam pokok bahasan lagu-lagunya. Korn udah jadi band besar waktu itu, dan gaya hidup berlebihan dengan penyalahgunaan zat nggak lagi memuaskan bagi mereka.
"Semua orang berpesta dan gue adalah satu-satunya yang sadar. Gue ngunci diri di kamar tidur utama dan nulis 'Untouchables' semua di sana," jelas Davis.