HAI-ONLINE.COM - Lima penyanyi nasional, Kikan Namara eks vokalis Cokelat, Mirabeth Sonia (Finalis Indonesian Idol X), Christine Tambunan, Taufan Purbo dan Alsant Nababan, mempersiapkan diri menjalani sesi latihan jelang tampil di acara “Premiere with Live Performance - Pemutaran Video Pagelaran Sabang – Merauke” yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 - 5 Juni mendatang di Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat.
Pada perhelatan tersebut Kikan Namara didapuk untuk menjalani dua peran sekaligus, yakni sebagai lead vocal dan juga sebagai music director.
Meski awalnya sempat ragu untuk mengambil tawaran sebagai MD, berkat support system dari orang-orang terdekat Kikan akhirnya menantang diri dan jadikannya sebagai pengalaman baru untuk ‘naik kelas’ di bidang musik.
“Kita harus berani menantang diri untuk keluar dari zona nyaman. Selama ini zona nyaman saya sebagai penyanyi, dan kini memberanikan diri jadi music director. Dengan support dari semua orang, ternyata aku tertarik dan menikmati peran tersebut. Meskipun sebagai music director sekaligus penyanyi stress levelnya cukup tinggi. Ini bentuk kontribusi saya dalam mencintai Tanah Air dan untuk mengingatkan kembali betapa kayanya kebudayaan Indonesia,” urai Kikan disela sesi latihan di iCanStudioLive Senopati, Jakarta Selatan, Rabu (25/5).
Kikan menambahkan, tingkat kesulitan jadi music director di Pagelaran Sabang – Merauke yaitu harus bisa menyampaikan esensi secara tepat dari setiap musik, lagu, dan tarian yang dipertunjukkan agar tak meleset dari konteks.
Baca Juga: Terinspirasi Lagu 'Senja', Gugun Blues Shelter Rilis Single Pop 'Jingga'
Selain memastikan alunan musik terdengar sempurna, Kikan harus membagi fokus ketika tampil sebagai penyanyi. Karena pada saat tampil di pagelaran, selain mengharuskannya melantunkan suara merdu, Kikan juga harus berganti empat busana tradisional dengan waktu terbatas di belakang panggung.
“Yang paling menantang adalah karena setiap daerah memiliki ceritanya sendiri-sendiri, jadi tuntutan mood yang kita sajikan harus sesuai sama lagunya. Sementara di back stage aku yang paling grasak grusuk karena aku harus ganti baju sampai empat kali. Itu lumayan seru dan bikin stres. Makanya waktu awal suamiku yang jadi produser pagelaran ini ngajak aku jadi music director aku sempat ngambek dan diemin dia tiga hari,” ungkap Kikan.
Sementara bagi Mirabeth, terlibat dalam Pagelaran Sabang – Merauke jadi suatu kebanggaan tersendiri. Pemyanyi kelahiran Nabire, Papua ini antusias jelang tampil awal Juni mendatang. Ia melakukan berbagai persiapan, mulai dari latihan vokal secara rutin hingga persiapan fisik agar mampu menyuguhkan penampilan maksimal.
“Dengan jadi bagian dari pagelaran ini saya jadi semakin bangga jadi orang Indonesia yang sangat kaya akan budaya dari Sabang sampai Merauke. Apalagi saya membawakan lagu tradisional yang membuat saya terpacu dan tertantang memberikan yang terbaik saat tampil di atas panggung. Dengan kembali diselenggarakan lagi di Jakarta, saya berharap pagelaran ini bisa menyebarkan energi positif dan membuat khalayak semakin cinta Tanah Air,” kata Mirabeth.
Pagelaran ini menampilkan 21 lagu daerah dan satu lagu nasional, yang dibawakan dengan apik secara bergantian oleh lima penyanyi.
Selain itu pagelaran ini melibatkan 46 musisi tradisional dan modern serta 135 penari yang telah berpengalaman baik di Tanah Air dan kancah internasional.