Oleh karena itu, kita sering melihat penggiat mining yang punya puluhan perangkat Graphic Processing Unit (CPU).
“Sederhananya, proses mining dilakukan dengan cara memecahkan permasalahan matematika menggunakan perangkat komputasi CPU/GPU/ASIC. Jika berhasil, maka yang memecahkan masalah tersebut akan mendapatkan koin dari Bitcoin” jelasnya.
Fauzi juga sempat menuturkan kalau ada fatwa terkait kripto yang kebanyakan mengharamkannya, karena nggak ada kepastian dari sistem dan implementasinya yang berujung pada kerugian.
Pria kelahiran Bumiayu ini juga berharap agar teknologi blockchain ini bisa mengedepankan transparansi agar bisa digunakan dalam sistem administrasi pemerintahan. (*)