Follow Us

3 Tips Biar Lo Nggak Jadi Generasi Sandwich, Salah Satunya Melek Investasi

Tanya Audriatika - Senin, 22 April 2024 | 09:29
Ilustrasi generasi sandwich
midliferoadtrip.tv

Ilustrasi generasi sandwich

HAI-Online.com - Sandwich Generation atau yang biasa dikenal generasi roti lapis atau generasi terjepit ini merupakan sekelompok orang dewasa yang merawat orangtua mereka yang sudah lanjut usia serta merawat anak-anak mereka sendiri.

Generasi Sandwich ini merupakan fenomena yang bisa dipengaruhi oleh siapa saja yang masih memiliki orangtua dan tentunya anak-anak yang masih membutuhkan dukungan pada waktu yang bersamaan.

Sebagian orang, terutama generasi milenial dan Gen-Z saat ini mungkin sedang terjebak menjadi sandwich generation di keluarga. Generasi milenial adalah mereka yang lahir sekitar tahun 1980 hingga 1995, sedangkan gen-z yakni orang yang lahir sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000-an.

Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2020 yang dipublikasi pada Jumat (22/1/2021) mencatat, jumlah gen-Z mencapai 75,49 juta jiwa atau setara dengan 27,94 persen dari total seluruh populasi penduduk di Indonesia.

Sementara itu, jumlah penduduk paling dominan kedua berasal dari generasi milenial sebanyak 69,38 juta jiwa penduduk atau sebesar 25,87 persen, dikutip dari Kompas.com (29/4/2022).

Ini artinya, di kelompok usia produktif, yakni milenial dan gen-z harus menopang empat generasi lain yang sudah nggak produktif dan belum produktif.

Kalo nggak ditangani, lingkaran sandwich generation ini akan terus berlanjut sampai generasi-generasi berikutnya.

Nah untuk menepis segala kekhawatiran lo terjebak jadi sandwich generation, HAI udah catet nih, tiga tips memutus rantai sandwich generation ini:

1. Siapkan tabungan dan mulai melek investasi

Menyiapkan tabungan itu penting, sama halnya dengan mulai melek investasi dari sekarang. Apalagi kini nggak perlu repot lagi untuk mempersiapkan hal tersebut.

Pasalnya, kini telah tersedia beragam instrumen investasi dan tabungan yang didukung oleh teknologi, sehingga udah nggak ada alasan. Ini karena semua orang dapat dengan mudah untuk belajar berinvestasi.

2. Punya asuransi kesehatan

Cara lainnya mungkin sering dilupakan masyarakat, yup, memiliki asuransi kesehatan. Ini menjadi penting juga karena biaya pengobatan di Indonesia umumnya cukup tinggi dan ini dapat dibutuhkan sewaktu-waktu.

Maka dari itu perlu untuk membuat asuransi kesehatan baik untuk diri sendiri, orang tua, dan maupun anak.

3. Ajarkan anak menabung dan belajar mandiri

Terakhir, ajarkan anak untuk menabung juga, serta belajar mandiri secara finansial. Perilaku ini harus ditanamkan sejak dini agar menjadi kebiasaan ketika si anak dewasa. (*)

Editor : optimization

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest