HAI-ONLINE.COM - Film spin-off animasi Toy Story garapan Pixar Animation, Lightyear resmi dirilis 17 Juni mendatang.
Lightyear akan menceritakan asal-muasal Space Ranger "asli" Buzz Lightyear. Disney dan Pixar akan menggambarkan film ini sebagai kisah awal sebenarnya dari seorang Buzz Lightyear.
Hal tersebut dikonfirmasi Angus MacLane, sutradara sekaligus screenwriter dari film Lightyear dalam Long Lead Press Day Disney Pixar's Animation, 5 April lalu.
"Saya selalu mikir, uh, Buzz datang dari film apa ya? Dan kenapa kita nggak buat film tentang itu (Buzz) aja? Jadi begitulah. Kami hadirkan Lightyear. Film yang Andy tonton dan mengubah hidupnya," ujar Angus yang sudah berkecimpung di dunia Pixar selama 25 tahun.
Angus menambahkan, dalam Lightyear, Buzz bukanlah sebuah mainan, tetapi justru jadi manusia nyata, dan hal ini menjadi kali pertama bagi Pixar mengeluarkan film sci-fi action-adventure.
"Saya mau sesuatu yang personal, yang benar adanya, dan disaat yang bersamaan saya mau bisa sampai ke hati karakter si Buzz Lightyear ini," lanjutnya.
Baca Juga: Lightyear Rilis Trailer Terbaru, Tanggal Mainnya Dibocorkan!
Diketahui Buzz merupakan karakter yang sering bertentangan dengan lingkungan sekitarnya. Atau dengan kata lain, Buzz selalu menentang realitas.
Di Toy Story juga Buzz mengira dirinya adalah space ranger, dan hal itu ditentang Woody. Lalu di Toy Story 2, Buzz mengira dirinya adalah Buzz Lightyear, namun disanggah Buzz Lightyear yang lain.
"Jadi, kami sudah menentukan core trait si Buzz ini. Tapi kita butuh latar belakang ceritanya. Kita butuh sesuatu kebenaran yang universal. Kira-kira universal truth apa yang bisa saya ambil? You know, sutradara Pixar seringkali mengambil dari kehidupan mereka sendiri dengan menemukan inti narasinya lalu dikembangkan. Buat Lightyear, saya memilih soal waktu," lanjut produser Ratatouille ini.
Angus mengungkapkan, film yang memakan waktu produksi lima tahun setengah ini menyajikan sesuatu yang baru bagi dunia Pixar. Dengan aspek waktu, Angus ingin menarik kuat soal sisi nostalgia-nya.
"Katanya kita nggak bisa hidup di masa lalu, tetapi bagaimana kalo bisa? Kita pasti bertanya-tanya bagaimana rasanya bisa kembali ke masa lalu, namun justru sebaliknya, di sini kita melompat maju dalam waktu. Kita semua," jelas Angus.