HAI-ONLINE.COM - Lo pasti punya cita-cita dan mimpi yang tinggi. Tanpa sebuah mimpi dan tujuan, lo nggak akan semangat dalam menjalani kehidupan.
Buat mewujudkan mimpi itu, lo pasti bakal berjuang ngelakuin segala usaha dan upaya. Khususnya bagi seseorang yang memiliki keterbatasan, jika mereka bisa mewujudkan impiannya tentu ini jadi salah satu cara untuk menunjukkan kemampuan dirinya.
Setidaknya inilah tekad Ramadhan Nugraha (21), mahasiswa Program Studi Teknik Elektro Fakultas MIPA Universitas Padjajaran ini memiliki mimpi besar, menciptakan alat yang mampu membantu penyandang disabilitas.
Akrab disapa Dhani, kesukaannya sama ilmu fisika berhasil membawanya lolos jadi mahasiswa Teknik Elektro Unpad 2020 lalu. Menjadi penyandang tunarungu juga tidak membuat dirinya putus asa dan menyerah begitu saja.
Hal ini juga tidak lepas dari dukungan orang tua dan arahan guru waktu SMA-nya yang menyarankan untuk mengambil program studi tersebut.
“Waktu SMA nggak semua pelajaran saya bisa. Ada beberapa yang hasilnya bagus. Saya konsultasi sama guru. Ternyata guru kasih tahu kalau saya bisa ambil fisika atau elektro. Saya pilih Teknik Elektro Unpad dan alhamdulillah keterima,” kata Dhani yang diterjemahkan ibunya, dikutip dari laman Unpad, Minggu (10/4/2022).
Bagi Dhani, fisika merupakan ilmu yang mudah dipahami. Ia juga menaruh ketertarikan pada robotika. Ketika kuliah, aktivitas penelitian merupakan aktivitas yang paling disukainya. Karena itu, nggak heran kalau mimpinya ingin menjadi penemu dan menciptakan alat berguna bagi banyak orang, khususnya bagi penyandang disabilitas.
“Dari kecil saya ingin sekali membuat mobil terbang hingga mengembangkan pembangkit listrik dari energi berbeda dengan yang ada saat ini. Intinya ingin membuat yang dibutuhkan orang di masa depan,” tutur Dhani.
Kendati berhasil diterima di Prodi Teknik Elektro, Dhani sempat khawatir bagaimana menjalin komunikasi dengan dosen maupun teman-temannya. Keterbatasan pendengaran dan wicara menjadi penghambatnya kala itu.
Kekhawatiran Dhani hilang karena selama ia kuliah, ia dikelilingi teman yang baik, bahkan sering ke rumah. Seluruh kakak angkatannya juga baik kepadanya.
Pandemi Covid-19 justru menunjangnya berkuliah. Pasalnya, metode pembelajaran daring memudahkan Dhani untuk menangkap materi yang disampaikan dosen. Berbekal perangkat dan aplikasi yang mampu menerjemahkan suara ke teks membuat Dhani lebih mudah memahami materi kuliah.