Yap, filmSeperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntasbakalsegeratayang di Netflix Indonesia pada 1 April mendatang.
Penayangan streaming filmyang diadaptasi dari novel Eka Kurniawan dengan judul yang sama itu telah diumumkan akun resmi Netflix Indonesia.“Satu lagi film Indonesia yang bisa kamu tonton di Netflix. Dari sutradara Edwin dan adaptasi novelnya Eka Kurniawan.Tentang Ajo Kawirjagoan yang nggak kenal takut, tapi punya satu rahasia hidup.Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntastayang 1 April di Netflix,” tulis akun @NetflixID.
Meski bisa diputar dari rumah, Palari Film menyarankan film ini ditonton untuk usia 18+ mengingat kontennya untuk orang deqasa sesuai ketetapan tim Lembaga Lulus Sensor Film.
Meski demikian pastinya film ini telah membuat penasaran banyak orang. Selain seru membaca bukunya, visual di filmSeperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntasbakal memuaskan penonton di rumah.
Yap, film ini menjadi perbincangan publik setelah berhasil menyabet Golden Leopard, penghargaan tertinggi di Locarno Film Festival 2021.
Nggak cuma itu, film yang diperankan Reza Rahadian ini juga mengalahkan film dari berbagai negara lain, termasuk Zeros and Ones yang diperankan oleh Ethan Hawke.Penghargaan ini menjadi kebangggan tersendiri, apalagi Edwin, sang sutradara, merupakan sineas Indonesia pertama yang berhasil memenangkan Golden Leopard. Sebelumnya, Golden Leopard dimenangkan oleh pembuat film ternama seperti Stanley Kubrick, Jim Jarmusch, Mike Leigh, hingga Jafar Panahi.
Yang terbaru, film ini juga ditayangkan di Santa Barbara International Film Festival dan akan tayang di Museum of The Moving Image, New York, AS, pada 26 Maret 2022 mendatang.
Sebagai catatan kecil, film ini telah ditonton sebanyak lebih dari 85.000 penonton di bioskop Indonesia, jadi masih banyak yang belum menonton film yangmengisahkan Ajo Kawir, seorang jagoan yang nggak takut mati.
Dia punya keinginan keras untuk bertarung didorong oleh sebuah rahasia, ia ternyata impoten, guys!
Nah, saat berhadapan dengan seorang petarung cewek tangguh bernama Iteung. Dari situ Ajo mengalami babak belur hingga jungkir balik, sampai dia pun jatuh cinta.
Mengusung tema kisah cinta tragis di dunia yang maskulin, film ini menjadi pernyataan bagi Sutradara Edwin untuk membahastoxic masculinity.
"Tumbuh besar di masa kejayaan rezim militer, cerita dan mitos mengenai heroisme dan kejantanan lelaki menjadi sangat familiar bagi saya. Kejantanan adalah tolok ukur kelelakian.
"Budayatoxic masculinitymemaksa lelaki untuk tidak terlihat lemah dan masih sangat terpampang di Indonesia hari ini, di masyarakat yang seharusnya kini lebih terbuka pikirannya dan demokratis ketimbang di era 80an atau 90an.
"Saya melihat Indonesia berusaha keras mencoba untuk mengatasi rasa takutnya akan impotensi. Ketakutan yang membawa kita kembali ke budaya kekerasan yang dinormalisasi,” jelas Edwin yang juga turut menulis naskah skenario bareng penulis novelnya Eka Kurniawan.
Berlatar waktu di akhir tahun 80an dan awal 90an, filmSeperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntasberusaha menghadirkan estetika sinema dari era tersebut melalui banyak cara. Salah satunya adalah penggunaan seluloid.
Selain Reza Rahadian, ada juga aktor utama Marthino Lio dan Ladya Cheryl, serta Ratu Felisha dan Sal Priadi yang bermain di sana. (*)