HAI-Online.com - Di balik kepopuleran Slank di tahun 90-an, ternyata mereka juga pernah mengalami kisah pahit terutama sering nggak dibayar lunas pas manggung.
Kaka secara terang-terangan menyebut sering banget panitia konser nggak bayar pelunasan Slank manggung pas tahun 90-an.
Menurutnya, hal itu adalah kenangan yang selalu membekas diingatan para personel Slank.
"Kalo zaman 90-an gitu, kita sering banget panitia nggak bayar pelunasan (uang manggung). Pulang bawa surat mobil, terus berangkat naik pesawat pulang naik kapal laut. Itu lumayan membekas, nggak bakal kita lupain," ucap Kaka dalam YouTube Slank Music.
Bimbim membeberkan karena panitia nggak bisa bayar lunas uang manggung, makanya Slank punya banyak mobil waktu itu yang ditaruh di Potlot. Drummer itu menyebut semua mobil itu adalah sitaan panitia.
Kaka menganggap persitiwa itu dikarenakan banyaknya event organizer yang masih baru kemudian ngotot mendatangkan Slank, tetapi mereka cuma mengandalkan uang dari tiket, pada akhirnya pengeluaran nggak menutupi.
Bimbim mengatakan dari pengalaman tersebut, Slank belajar apabila ingin manggung di suatu tempat di luar kota, maka harus ada kontrak lunas duluan sebelum mereka berangkat.
"Kita kan dari awal me-manage Slank sendiri dan kita masih belajar. Makanya pengalaman itu udah berapa belas tahun terakhir, kita kontraknya lunas bukan sebelum manggung tetapi, sebelum berangkat ke kota tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Inilah Makna Lagu Bang Bang Tut Milik Slank yang Sempet Jadi Anthem Demo Tahun 1998
Pendiri Slank itu mengatakan, sebenarnya sistem kontrak lunas sebelum manggung telah diterapkan, tetapi masih ada aja masalah yang dihadapi.
"Kita pernah bikin kontrak lunas sebelum manggung. Kita suka dibikin pressure. Udah duduk di backstage, penonton udah teriak-teriak minta kita naik, panitia belum lunasin kita, terus tiba-tiba dateng 'Tolong dong tolong naik'," ucap Bimbim.