Follow Us

7 Jamur Paling Berbahaya di Dunia yang Bisa Sebabkan Kematian

Hanif Pandu Setiawan - Kamis, 13 Januari 2022 | 19:15
Amanita phalloides atau jamur topi kematian.
Archenzo/Wikimedia

Amanita phalloides atau jamur topi kematian.

Jamur ini mengandung mikotoksin yang sama dengan jamur topi kematian sehingga bisa berakibat fatal jika dimakan.

Biasanya sekitar 6-24 jam setelah dikonsumsi, bakal timbul gejala gastrointestinal.

Buat mereka yang telanjur memakannya, bisa mengonsumsi C. filaris guna memulihkan untuk beberapa waktu. Namun, gejalanya dapat muncul kembali dan menyebabkan gangguan pencernaan yang mengancam jiwa, ditambah dengan gagal hati dan ginjal.

  1. Jamur webcap
Dua spesies webcap, yakni Cortinarius rubellus dan Cortinarius orellanus memiliki tampilan yang sangat mirip dan sejumlah varietasnya yang dapat dimakan.

Jamur ini memiliki racun yang dikenal sebagai orellanin, yang awalnya menyebabkan gejala yang mirip dengan flu biasa.

Orellanin memiliki periode laten yang sangat lama dan mungkin memakan waktu 2 hari hingga 3 minggu untuk menimbulkan gejala sehingga kerap menyebabkan kesalahan diagnosis.

Toksin pada jamur webcap dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian, jika nggak diobati.

Baca Juga: Inilah 6 Kadal Paling Berbahaya di Dunia, Salah Satunya dari Indonesia!

  1. Jamur tengkorak musim gugur
Jamur tengkorak musim gugur (Galerina marginata) dapat hidup di seluruh belahan bumi utara dan sebagian Australia.

Galerina marginata adalah jamur pembusuk kayu dengan amatoksin yang sama dengan jamur topi kematian.

Menelan jamur ini dapat menyebabkan diare, muntah, hipotermia, kerusakan hati, hingga kematian jika nggak ditangani.

Meskipun nggak terlalu mirip dengan spesies yang dapat dimakan, beberapa kematian dan keracunan disebabkan kesalahan mengenali jamur beracun ini sebagai jamur Psilocybe halusinogen.

Source : Encyclopedia Britannica

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest