Follow Us

Sherina: Baca Buku Filsafat Itu Penting Buat Ngebentuk Metode Berpikir

Alvin Bahar - Sabtu, 24 Juli 2021 | 17:00
Sherina
Dok. Sherina

Sherina

HAI-ONLINE.COM - Kalo lo follow media sosial Sherina, pasti tau kalo doi sering mengunggah foto-foto buku yang ada dalam daftar bacaannya selama sebulan. Termasuk di tengah pandemi seperti sekarang ini, Sherina mengaku ia semakin memiliki banyak waktu yang dapat digunakan untuk membaca.

Buku-buku yang menarik baginya pun sangat beragam, mulai dari buku tentang penulisan naskah, memoir figur terkenal, hingga buku-buku filsafat.

Khusus buku filsafat, Sherina menggarisbawahi pentingnya membaca buku filsafat untuk bisa membentuk metode berpikir dan landasan argumen kuat dalam mengambil sebuah keputusan.

“Awalnya saya juga sering merasa terintimidasi saat melihat buku yang padat tulisan, minim visual, dan berhalaman tebal. Anggapan yang umum beredar, buku hanya dikonsumsi oleh orang-orang yang pintar. Namun pola pikir seperti itulah yang perlu diubah. Justru, orang-orang bisa jadi pintar karena rajin belajar dan memuaskan rasa ingin tahu dengan membaca buku,” ujar Sherina.

Bagi Sherina, buku lebih dari sekadar kumpulan tulisan berisi cerita ataupun informasi. Baginya, buku adalah awal dari sebuah perjalanan, di mana setiap orang dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui lebih banyak hal sembari menyadari bahwa sejatinya kita nggak tahu akan banyak hal lainnya.

Baca Juga: Bucin Level Dul Jaelani: Bikin Lagu yang Dirilis Pas Ultah Tissa Biani, Backing Vocal-nya Diisi Bunda Maia

Sherina, yang juga pernah jadi utusan United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada usia 14 tahun, menyerukan bahwa kebiasaan membaca buku harus disebarkan ke seluruh generasi muda Indonesia.

Bagi Sherina, sudah selayaknya generasi muda memiliki kegemaran membaca buku agar dapat memiliki pola pikir yang kritis dan bijaksana dalam menilai segala sesuatu.

Menurutnya, nggak ada alasan untuk nggak meningkatkan kemampuan diri dan pola pikir yang kritis agar dapat jadi individu yang cerdas, cerah, dan dapat berkontribusi secara nyata pada lingkungan sekitar.

Pola pikir yang kritis dapat dilatih dengan berbagai cara, termasuk membaca buku. Idealnya, menurut Sherina, pola pikir kritis dapat muncul saat seseorang telah memiliki keterampilan fundamental yang baik.

Keterampilan fundamental adalah kemampuan dasar yang sebaiknya dimiliki setiap orang untuk dapat berpikir secara jernih, logis, dan membantu menentukan pilihan.

Pada dasarnya, kemampuan fundamental terdiri dari tiga bagian, yaitu kemampuan bernalar (logic and critical thinking), kemampuan berbahasa (verbal skill), dan matematika dasar (kemampuan analisis secara sistematis).

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest