Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nasib Sekolah Tatap Muka di Tengah Melonjaknya Covid-19, DPR Minta Ditunda, Mendikbud Tetap Mulai Juli Besok!

Al Sobry - Kamis, 17 Juni 2021 | 12:54
Uji coba Sekolah Tatap Muka, apakah Remaja Masih Punya Risiko Kena Covid-19, Nggak Ya?

Uji coba Sekolah Tatap Muka, apakah Remaja Masih Punya Risiko Kena Covid-19, Nggak Ya?

Lantas bagaimana nasib sekolah tatap muka nanti?

Menurut Sri Wahyuningsih, Dirut Sekolah Dasar Kemendikbud Ristek Indonesia, pelaksanaan sekolah tatap muka tetap dilakukan dengan prokes ketat.

Hal ini didsarkan dari survei yang digelarnya bahwa anak-anak (SD terutama) sudah jenuh melakukan Belajar dari Rumah (BDR) atau PJJ. Ia juga menyebutkan bahwa dari 149.000 sekolah punya persoalan dimana tidak semuanya bisa melaksanakan BDR.

"Kami melakukan pendataan ke 50 ribu sekolah di Indonesia yang ada dan 78 persennya sudah melaksanakan PTM. Sudah satu tahun lebih melaksanakan BDR (online) bahkan ujian nasional ditiadakan, dana BOS juga diturunkan untuk mempersiapkan fasilitas kebersihan di sekolah seperti sanitasi, dan lain sebagainya," ujar Sri.

survei juga dilakukan kepada siswa dan siswi dari 50 ribu sekolah tersebut, bahkan dari hasil survei yang sama dilaporkan juga bahwa anak-anak yang jenuh belajar di rumah, mengeluhkan capek, susah berkomunikasi, serta banyak sekali persoalan yang dihadapi pelajar.

"PTM harus dimulai karena sudah cukup lama belajar di rumah. Banyak hal yang harus diantisipasi saat BDR yaitulearning lossdan penguatan pendidikan karakter yang lemah," jelas Sri lagi.

Untuk itu, pihaknya setuju PTM terbatas tetap digelar dengan tambahan kurikulum dan prokes yang ketat.

"PMM perlu diakselerasi dengan tetap menjalankan prokes, vaksinasi tendik di satuan pendidikan, blended learning. Dan orang tua dapat memilih anaknya untuk mengikuti PTM atau melaksanakan BDR," tambah Sri lagi.

Sri juga menekankan kepada orang tua juga harus memahami konsekuensi dari apa yang dipilihnya. Ia juga berpesan agar satuan pendidikan wajib memenuhi beberapa hal.

Sekolah wajib memenuhi daftar periksa, mulai dari fasilitas sanitasi karena ada beberapa sekolah yang tidak memiliki fasilitas yang kurang lengkap, menetapkan kapasitas dalam kelas, dan membentuk satgas, serta memiliki layanan kesehatan.(*)

Editor : Hai

Baca Lainnya

5 Rekomendasi Sneakers High Brand Lokal Navy dengan Harga Terjangkau

Kisah Omon, Kucing Oren Sekarat yang Diselamatkan Stevi Item 'DeadSquad'

Inilah 10 Nilai UTBK Tertinggi untuk Prodi Saintek di SBMPTN 2021





PROMOTED CONTENT

Hai Play

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x