Dengan melihat otak tikus, tim menemukan bahwa mayoritas sel MCH menghilang ketika tikus menjalani tidur REM.
Baca Juga: Cowok Lebih Sering Lupa Daripada Cewek
Sementara hanya 35 persen sel MCH yang hilang ketika tikus terjaga. Mereka menunjukkan bahwa sel-sel MCH mengirim pesan penghambatan ke hippocampus, markas memori otak.
Dengan menggunakan beberapa penyesuaian genetik, mereka kemudian menciptakan tikus yang bisa mengaktifkan atau menonaktifkan neutron MCH mereka.
Mereka menemukan bahwa tikus dengan neutron MCH teraktivasi sebenarnya mengalami gangguan memori selama serangkaian tes memori.
Hal yang mengejutkan para ilmuwan, mereka menemukan bahwa mengaktifkan sel MCH akan mengurangi waktu tikus untuk mengendus-endus objek baru dibandingkan dengan yang sudah dikenal. Sementara itu bila mereka mematikan sel-sel MCH akan menghasilkan efek sebaliknya.
"Pernahkah bertanya-tanya mengapa kita melupakan banyak mimpi kita?,” ujar Thomas Kilduff, PhD, direktur Center for Neuroscience di SRI International.
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan. "Hasil kami menunjukkan bahwa penembakan sekelompok neutron tertentu selama tidur REM mengontrol apakah otak mengingat informasi baru setelah tidur nyenyak," tambahnya.
Hasil ini menunjukkan bahwa neuron MCH membantu otak secara aktif melupakan informasi baru yang mungkin tidak penting," tambah Dr Kilduff.
"Karena mimpi dianggap terjadi selama tidur REM, tahap tidur ketika sel-sel MCH menyala, aktivasi sel-sel ini dapat mencegah isi mimpi disimpan di hippocampus—akibatnya, mimpi itu dengan cepat dilupakan."
Peran tidur dan memori—apakah itu melupakan dan mengingat kembali ingatan—masih belum sepenuhnya dipahami.
Editor : Hai
Baca Lainnya
PROMOTED CONTENT
Latest