Follow Us

Beragam Fun Facts Tentang Hari Raya Imlek yang Perlu Lo Tahu

Bagas Rahadian - Jumat, 12 Februari 2021 | 12:48
Kemeriahan pawai lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawan
KOMPAS.com/YOHANES KURNIA IRAWAN

Kemeriahan pawai lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawan

HAI Online.com - Pergantian Tahun Baru China atau Hari Raya Imlek, sebutan yang digunakan masyarakat Tionghoa Indonesia, tahun ini jatuh pada Jumat (12/2/2021).

Guru Besar Studi China Universitas Indonesia Hermina Sutami mengatakan, perayaan Imlek adalah perayaan untuk menyambut awal musim semi.

Adapun, Hari Raya Imlek berlangsung selama 15 hari dengan hari terakhir disebut Cap Go Meh atau hari penutup perayaan tahun baru.

Baca Juga: HAI Throwback: Stone Temple Pilots 'Reunian' di Jakarta pada 2011

Satu hal unik terkait perayaan tersebut adalah penyebutan nama Imlek tidak berlaku di China atau warga keturunan China di negara lain.

“Kalau di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Malaysia, dan Singapura, mereka tidak kenal dengan kata Imlek. Meskipun banyak penduduk tiga negara tersebut adalah orang Hokkian dan Imlek ada bahasa Hokkian,” kata Hermina saar ditemui Kompas.com, Selasa (21/1/2020).

Terkait dengan perayaan untuk menyambut awal musim semi, Marcus A.S dalam bukunya yang berjudul “Hari-Hari Raya Tionghoa” terbitan Suara Harapan Bangsa menyebutkan, dahulu orang Tionghoa akan mengucapkan “Sin Cun Kion Hi”.

Namun sejak kemunculan beberapa filsuf, perayaan Imlek dikaitkan dengan nilai-nilai moral dan keagamaan.

Penjualan pernak-pernik Imlek di toko Guntur, Jalan Sayangan, Kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan sepi pembeli karena dampak Pandemi Covid-19, Sabtu (6/2/2021).
KOMPAS.com/AJI YK PUTRA

Penjualan pernak-pernik Imlek di toko Guntur, Jalan Sayangan, Kawasan Pasar Tradisional 16 Ilir, Palembang, Sumatera Selatan sepi pembeli karena dampak Pandemi Covid-19, Sabtu (6/2/2021).

Merayakan Imlek dengan sembahyang Sejak kemunculan para filsuf, Hermina mengatakan bahwa hingga kini penyambutan perayaan Imlek juga ada persembahan yang bersifat ritual.

Penganut Tridharma, seperti Konghucu, Taoisme, dan Buddha melakukan sembahyang sembari menyajikan makanan untuk Tuhan yang disebut sebagai Thien (Tian).

Editor : Al Sobry

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest