Awalnya,pengguna Twitter bernama Kristen Gray cerita bahwa dia telah pindah dari Los Angeles ke Bali karena tidak kunjung dapat mendapat pekerjaan tetap, padahal di negaranya dia sudah berusaha mencari ke sana kemari.
Baca Juga: Mau Ngerayain Malam Tahun Baru di Pantai Bali, Sekelompok Bule Dibubarkan Paksa Oleh Aparat
Kemudian, saat dia pindah dan tinggal ke Bali bersama pacarnya (perempuan) selama enam bulan, kehidupannya berubah.
Kristen Gray mengaku waktu itu sedang kehabisan uang dan berjuang mencari kerjaan sepanjang 2019.
Setelah itu dia memutuskan untuk memesan tiket sekali jalan ke Bali dan membuka usaha.
Permasalahan muncul saat dia membandingkan biaya hidup, termasuk sewa apartemen di Los Angeles dengan Bali yang ibarat langit dan bumi.
Lalu, meloncat pada Maret, saat pandemi sedang memuncak, dia memutuskan tetap tinggal dan menanti wabah selesai.
Ditambah lagi, dia menguraikan beberapa manfaat tinggal di Bali: seperti keselamatan, biaya hidup yang murah dan gaya hidup mewah (untuk orang Barat), ramah orang LGBT, serta komunitas warga Afrika-Amerika di Bali.
Baca Juga: Produser Musik Phil Spector, Pembunuh Aktris Lana Clarkson Dinyatakan Meninggal di Usia 81 Tahun
Nah, Kristen Gray juga melihat Bali sebagai tempat pelarian dari problematika kehidupannya, termasuk kondisi masyarakat Afrika-Amerika yang di matanya kelas dua.
Masalah utama muncul, saat Kristen Gray mengajak semua bule datang ke Bali untuk menemukan tempat kedamaian.