HAI-Online.com- Program vaksinasi Covid-19 di Indonesia udah dimulai. Beberapa figur, termasuk Presiden Joko Widodo dan petinggi lembaga serta aktor Raffi Ahmad sebagai perwakilan milenial, telah mendapatkan suntikan vaksin pertama tersebut.
Baca Juga: Daftar Beasiswa S1-S3 Turki, Kuliah Gratis dan Dapat Tunjangan
Sayangnya, sebagian masyarakat menganggap situasi bakal jadi lebih aman karena kehadiran vaksinasi, termasuk menganggap protokol kesehatan dapat perlahan dilonggarkan.
Lalu, muncul pertanyaan, apakah kumpul-kumpul setelah divaksin diperbolehkan? Para pakar melalui The New York Times, misalnya, mengingatkan kalo ketika sebagian orang divaksin dan banyak orang lainnya belum mendapatkan vaksinasi, keadaan belum banyak berubah.
Artinya, kita tentu nggak dianjurkan untuk kumpul-kumpul meski sudah divaksin atau pun melonggarkan protokol kesehatan lainnya, seperti memakai masker dan mencuci tangan.
Hal itu penting untuk kesehatan dirinya sendiri dan orang lain. Para ilmuwan kini masih meneliti apakah orang yang sudah divaksinasi masih dapat menyebarkan virus kepada orang lain atau tidak.
Meski data awalnya menjanjikan, namun vaksin juga nggak bisa sepenuhnya mencegah penularan. Kalo lo masih juga bertanya-tanya mengapa seseorang yang divaksinasi nggak diperbolehkan kumpul-kumpul, berikut penjelasannya:
1. Vaksin tidak memberikan kekebalan instan
Menurut ABCNews, vaksinasi tidak memberikan kekebalan instan.
Vaksin Pfizer/BioNTech dan Moderna, misalnya, membutuhkan dua dosis yang diberikan dalam jangka waktu dua pekan. Begitu pula dengan Sinovac, vaksin yang telah didistribusikan di Indonesia sekaligus disuntikan untuk Presiden Jokowi, juga diberikan dalam dua dosis.
Bergantung pada vaksinnya, diperlukan waktu 4-6 minggu dari pemberian dosis awal untuk mencapai tingkat kekebalan dan perlindungan yang sebanding dengan yang ada dalam uji klinis.