Wahyu mengatakan, film Tilik diproduksi pada 2018. Namun sebelum dirilis di YouTube pada 2020 ini, film tersebut didistribusikan di berbagai festival film.
Setelah dua tahun semenjak 2018, dia beserta tim akhirnya memutuskan untuk merilis film tersebut di YouTube."Kami diskusi sama tim akhirnya memutuskan yaudah lah kita rilis di YouTube aja, toh itu pakem yang legal. Nah di sini kami memutuskan untuk merilis di situ dan ternyata alhamdulillah responsnya sangat positif dan begitu banyak," ujar Wahyu.
Baca Juga: Roket Seharga Rp 3 Triliun Meledak, CEO SpaceX Elon Musk: Itu Berhasil!
Dia menambahkan, film Tilik sendiri adalah suatu film yang mengangkat fenomena di salah satu tempat di Yogyakarta, tepatnya di Bantul.
Ketika itu, pada 2017, Wahyu dan rekan-rekannya melihat suatu fenomena tersebut dan merasa bahwa itu unik sehingga penting untuk dibuat film.
Film-film pendek di Indonesia berkualitas
Wahyu memaparkan, film-film pendek yang muncul ke permukaan saat ini sebenarnya mempunyai kualitas yang mumpuni. Baik itu pembuat maupun film yang dihasilkan."Nah ini akhirnya kemudian membuat masyarakat menjadi melek,'oh ternyata film pendek bagus'," kata Wahyu.
Saat disinggung mengenai kiat-kiat bagi sineas muda yang tertarik untuk membuat film pendek, Wahyu menjelaskan beberapa hal.
Baca Juga: Lathi, Cuek dan Menghapus Jejakmu Jadi Lirik Lagu Paling Banyak Dicari, Masuk ke Year in Search 2020
Pertama, saat ini adalah zaman digital. Zaman di mana jika ingin membuat film, dengan menggunakan kamera dari ponsel pun hasilnya sudah cukup bagus.
Kedua, tinggal bagaimana sebisa mungkin memotret apa yang ada di sekitar kita dan berusaha jujur dalam membuat film."Maksudnya, jujur aja bikin film dari hati. Saya percaya itu akan balik lagi ke hati," kata Wahyu.
Baca Juga: Kisah Unik di Balik Kolaborasi John Mayer dengan Jam Tangan G-Shock