Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Banyak Makanan Bertoping Emas, Amankah Tren Ini Bagi Kesehatan?

Annisa Putri Salsabila - Jumat, 04 Desember 2020 | 13:10
Viral Indomie goreng emas 24 karat
(Tangkapan layar Instagram)

Viral Indomie goreng emas 24 karat

HAI-Online.com -Belakangan, ramai tren mengenai makanan dengan lapisan maupun toping yang terbuat dari emas.

Di antaranya adalah popcorn emas buatan chef Arnold yang dibeli pengacara kondang, Hotman Paris.

Baca Juga: Ngemil Sultan ala Hotman Paris, Nikmatin Popcorn Emas Seharga Rp 50 Juta Racikan Chef Arnold

Nggak cuma itu, sebuah restoran di Dubai menjual Indomie goreng bertoping emas. Sebenarnya, bagaimanakah dampak makan emas bagi kesehatan?

Ahli gizi, Dr Tan Shot Yen, menjelaskan emas yang ditujukan untuk makanan berbeda dengan emas yang bisanya dikenal masyarakat sebagai perhiasan.

“Edible gold (jenis emas yang lazim diimbuhkan ke makanan) itu beda dengan emas sehari-hari yang kita kenal,” ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12/2020).

Baca Juga: Beda dari Lainnya, Mahasiswa Ini Rayakan Momen Wisudanya dengan Naik Odong-Odong

Ia mengatakan, di Amerika Serikat dan Uni Eropa, serpihan emas tersebut disebut sebagai imbuhan pangan atau food additive dengan kode E175.

Edible gold merupakan emas 24 karat yang punya sifat inert, artinya nggak diurai ketika masuk ke dalam tubuh.

“Masuk sebagai emas, nantinya juga dibuang dalam bentuk sama. Lah, nyesel kan makan gituan,” ujarnya.Tan menerangkan emas yang berbahaya untuk dimakan adalah emas yang biasa digunakan untuk perhiasan.

"Yang bahaya itu kalau menggunakan emas yang biasa untuk perhiasan, biasanya ada campuran tembaga," ujar dia.

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x