"Tapi mungkin itu momen di mana aku mengalami culture shock sebagai anak kecil waktu itu. Karena sebelumnya aku tinggal di luar negeri. Dan mungkin di Indonesia jokes slapstick itu nggak apa-apa. Tapi buat aku yang menggunakan lensa budaya lain, buat aku itu hinaan," terangnya lagi.
Baca Juga: Nadine Chandrawinata: Butuh Orang Menegur untuk Buang Sampah Puntung pada Tempatnya
Sementara, kepadaAsian Boss, Jumat (30/10/2020), Cinta Lauramengungkap bahwa kepergiannya ke Amerika Serikat untuk berkuliah di Columbia University dan mengembangkan kariernya di sana sedikit banyak sebagai bentuk upaya "melarikan diri" dari perundungan di Indonesia tersebut.
"Dari hati terdalam, dulu saya berharap dengan memulai hal yang baru di negara dengan tak ada satupun yang mengenal saya, atau paling tidak orang tidak tahu apa yang telah saya lakukan di Indonesia, mereka akan menyukai saya apa adanya dan sungguh melihat arti diri saya," ujar Cinta Laura, dikutip dari kanal YouTube Asian Boss.
Cinta Laura teringat selama delapan tahun di Amerika dan pulang ke Indonesia saat musim libur, ia menjadi cemas karena adanya trauma.
"Seperti setiap kali saya akan kembali ke Indonesia di musim panas atau musim dingin, saya merasa gelisah. Saya mengalami kecemasan yang ekstrim karena saya tidak mau merasakan kembali bullying yang pernah saya lewati," ungkap Cinta Laura.
Nah, ini bisa jadi pelajaran buat kita semua, sob untuk berhenti bersikapignorantke orang lain, dan mulai bisa bedain bercanda santai dengan perilaku yang bisa dikategorikan sebagai bullying. (*)