HAI-Online.com - Menghadapi kucing agresif yang mendesis, menggeram, menjerit, bahkan mencakar dan menggigit mungkin dapat menimbulkan teror bagi sebagian orang, terutama orang-orang yang nggak paham bagaimana menangani kucing agresif.
Namun, ketahuilah bahwa perilaku agresif kucing nggak muncul tanpa alasan. Selalu ada tanda peringatan dan penyebab di balik perilaku agresif kucing.
Berikut tujuh penyebab perilaku agresif kucing dan cara menanganinya, seperti dilansir Catster:
1. Kesakitan
Penulis blog kucing sekaligus anggota profesional Cat Writers ’Association, JaneA Kelley menuliskan, kucing yang kesakitan akan merespons dengan desisan dan erangan, terutama ketika area sensitifnya disentuh.Kucingnya, Siouxsie, melakukan itu jika JaneA nggak sengaja menekan pinggulnya yang sakit. Sentakan keras pada ekor juga, misalnya, bisa sangat menyakitkan bagi kucing. Agresitivitas tersebut terutama terjadi jika rasa sakit yang dialami kucing disebabkan oleh penganiayaan fisik, seperti ditendang atau dipukul.
2. Ketakutan
Kucing yang ketakutan bakal merespons dengan bahasa tubuh yang jelas, ini terutama akan disadari oleh pengasuh kucing yang berpengalaman.Respons tersebut adalah dia akan berputar ke samping dan menggembungkan ekor serta bulunya agar terlihat lebih besar.
Telinganya akan mendatar ke belakang, dia juga akan mendesis dan pupilnya membesar. Mencoba mendekati kucing dalam keadaan tersebut berisiko menimbulkan reaksi agresif.
Bukan karena kucing itu nggak suka sama kamu, tetapi karena dia sedang berada di tengah-tengah reaksi panik.
Baca Juga: Nggak Cuma Manusia, Kucing Juga Suka Makanan Gurih Alami