“Ada berbagai donatur yang peduli akan WO, dan memberikan donasi seiklhlasnya,” lanjut Kenthus.
Tidak hanya pagelaran wayang orang di gedung pertunjukkan, sanggar yang dikelola paguyuban ini pun sulit untuk memberikan pelatihan tari secara langsung akibat harus mematuhi protokol kesehatan.
Namun, Kenthus mengaku, situasi pandemi tak membuat para seniman putus asa. Justru, kehadiran teknologi di era modern, menjadi sebuah harapan baru untuk tetap berkarya dan melestarikan kebudayaan.
Baca Juga: Ini Cara Share Lagu Untuk Kodein Gebetan Kamu ke Status WhatsApp
“Pandemi ini, membuat kami jadi lebih melek teknologi. Ternyata kami masih bisa berkarya melalui online, salah satunya melalui live streaming wayang orang dewasa dua minggu sekali,” lanjut Kenthus melalui wawancara telepon, Kamis (29/10/2020).
Memanfaatkan teknologi
Ramainya penggunaan video conference di kala pandemi, disebut Kenthus sebagai tanda kebangkitan WO Baratha. Hal ini ditandai dengan kembalinya pagelaran wayang orang yang diselenggarakan untuk merayakan 15 tahun National Geographic Indonesia.
Pagelaran virtual yang dilaksanakan pada 27 Juni 2020 silam, mengangkat tema “Sirnaning Pageblug” yang bermakna “Hilangnya Pandemi”. Pagelaran tersebut terlaksana berkat kerja sama antara PT Pertamina (Persero) dan National Geographic Indonesia dalam rangka mencari solusi bagi pentas kesenian di tengah pandemi.
Tak tanggung-tanggung, pagelaran ini pun berhasil mencatat rekor MURI untuk kategori pagelaran Wayang Orang pertama secara online. Meski begitu, Kenthus menyebut, pagelaran WO tetap berpegang teguh pada tradisi, yang berubah hanyalah cara penyampaiannya.
Baca Juga: Cara Mudah Kembalikan Data MS Word yang Belum Tersimpan di Laptop
“Pakem tetap dijalankan, hanya saja cara penyampaian yang berubah, ini juga yang perlu diperhatikan. Apalagi kendala biasanya ada di koneksi internet,” lanjutnya.
Kesuksesan pentas tari inilah yang membuat kolaborasi antara PT Pertamina (Persero) dan National Geographic Indonesia berlanjut. Demi menjaga konsistensi dalam melestarikan kebudayaan bangsa Pertamina dan National Geographic Indonesia pun merangkul Paguyuban WO Bharata untuk menyelenggarakan Kelas Tari Dasar (Rantoyo) bersama WO Bharata pada Kamis, (5/11/2020).