Saat itu salah satu warga bahkan sempat merusak tas branded dengan pisau sambil mengajak boikot produk Perancis.
Warga tersebut menilai, pernyataan Presiden Macron telah melukai perasaan pemeluk agama Islam.
"Kami rela mati demi Rasulullah," teriak salah seorang pengunjuk rasa sambil membanting dan menginjak tas warna merah marun.
Hal senada juga diungkapkan salah satu warga bernama Bunda Roni.
"Zaman ini kami mendengarnya (penghinaan), dan bagi kami itu penghinaan yang paling berat. Ayah kita saja dihina kita tak terima. Bagi kami tidak ada cara lain. Hanya inilah yang bisa kami lakukan," katanya. (*)