Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Hari Ini Tepat 11 September, Mengenang 19 Tahun Peristiwa Ledakan di Amerika Serikat

Annisa Putri Salsabila - Jumat, 11 September 2020 | 15:12
Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.
Getty Image

Pembajak pesawat membunuh hampir 3.000 orang selama serangan terkoordinasi pada 11 September 2001. Serangan itu antara lain menarget menara kembar World Trade Center (WTC) di New York City, AS.

Para penumpang melawan keempat pembajak dan diduga menyerang kokpit dengan alat pemadam kebakaran. Pesawat itu kemudian terbalik dan melesat ke tanah dengan kecepatan lebih dari 500 mil per jam

Baca Juga: Bicara Pelan-pelan Selama 2 Bulan Bisa Usir Virus Corona, Ini Studinya!

United Airlines juga melaporkan pesawatnya yang lain dengan nomor penerbangan 175, jenis Boeing 767, berpenumpang 65 orang, dengan rute Boston-Los Angeles juga jatuh.

"Kami sangat ngeri dengan kejadian tragis ini. Seluruh pikiran dan doa kami panjatkan bagi semua korban dan keluarganya yang terlibat," kata Ketua American Airlines Donald Carty, seperti diwartakan Harian Kompas, 12 September 2001.

Kalimat itu dikeluarkan karena pihak berwenang tertinggi di bidang keamanan yang bekerja sama sangat dekat dengan Pemerintah AS nggak mengizinkan mengeluarkan informasi lain. Pemerintah AS juga telah menutup seluruh penerbangan sipil.Penuh kabutDalam sekejap, AS, khususnya Manhattan (New York) dan Washington dipenuhi kabut.

"Saya sedang nonton TV, tiba-tiba terdengar suara bom yang sangat keras. Salah satu sisi Gedung World Trade Center meledak dan reruntuhannya jatuh bagai helaian kertas," kata salah seorang saksi mata Jeanne Yurman.

"Saya mendengar ambulans dan menara di sebelah utara terbakar," lanjutnya. World Trade Center, menara kembar pencakar langit yang terdiri dari 110 lantai itu, dan merupakan gedung tertinggi di New York.Sekitar 40.000 orang bekerja di kedua gedung tersebut dan lebih dari 150.000 orang setiap hari mengunjungi tempat itu untuk berbisnis atau sekadar melihat-lihat.

Baca Juga: Petugas Pemadam Kebakaran Sampe Turun Tangan Nolongin Kucing yang Kejebak dalam Galon

Pada pukul 09.00 malam waktu setempat, Presiden Georde W Bush menyampaikan pidato di televisi dari Oval Office dan menyatakan kalo serangan itu ulah para teroris.

"Serangan teroris dapat mengguncang fondasi bangunan terbesar kita, tetapi tidak dapat menyentuh fondasi Amerika. Tindakan ini menghancurkan baja, tetapi tidak bisa mematahkan tekad baja Amerika," kata dia.Jaringan teroris al-Qaeda bertanggung jawab atas serangan itu. Aksi tersebut diyakini sebagai bentuk pembalasan atas dukungan AS terhadap Israel dan kehadiran militernya yang terus berlanjut di Timur Tengah.

Beberapa pelaku penyerangan telah tinggal di Amerika Serikat selama lebih dari setahun dan telah mengambil pelajaran terbang di sekolah penerbangan komersial Amerika. (*)

Editor : Hai

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Hot Topic

Tag Popular

x