Follow Us

Cerita Dibalik Rayhan, Juara Olimpiade Internasional Nggak Lolos SBMPTN dan SNMPTN

Annisa Putri Salsabila - Minggu, 06 September 2020 | 14:47
Rayhan Danendra Wiracalosa saat mengikuti ajang International Olympiad of Metropolises 2019 di Moscow, Rusia
kompas.com

Rayhan Danendra Wiracalosa saat mengikuti ajang International Olympiad of Metropolises 2019 di Moscow, Rusia

Bayang-bayang gagal SNMPTN belum sepenuhnya hilang dari benak Rayhan, kini dia diberikan cobaan yang lainnya saat sang ayah menghadap ke Sang Ilahi.

Ayah Rayhan pergi untuk selama-lamanya karena penyakit stroke yang telah lama dideritanya. "Papa saya meninggal akibat serangan stroke yang dideritanya. Papa bukan hanya seorang ayah buat saya, tapi beliau seorang teman," ungkap Rayhan.

Rayhan menambahkan, setiap kali dirinya merasa lelah semasa berjuang di ajang OSN lalu, orang pertama yang selalu mendukung dan memotivasinya untuk lebih semangat adalah sang ayah.

Sang ayah, Rayhan melanjutkan, meskipun nggak punya latar belakang pendidikan Fisika, tapi selalu membantunya untuk menjadi lebih baik.

Dan Rayhan benar-benar kehilangan semuanya. "Saya benar benar kehilangan semuanya. Mungkin kehilangan PTN tidak jadi masalah, karena PTN bisa dicari dengan banyak jalur. Tapi kehilangan Papa? Apakah bisa diganti? Enggak," papar dia.Gagal lolos SBMPTN

Sepeninggal sang ayah, Rayhan tetap melanjutkan belajarnya meskipun di bawah tekanan mental. Rayhan mengaku life must go on, hidup terus berjalan, dan akan jadi pribadi yang lebih baik lagi.

"Waktu tidur akhirnya saya kurangi menjadi 2-3 jam per hari," ucap Rayhan. Pada mulanya, impian Rayhan adalah ingin melanjutkan studi di jurusan teknik mesin, tetapi keinginannya itu berubah setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berubah pikiran untuk menjadi dokter karena merasa penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam tentang penyakit yang dialami ayahnya.Baca Juga: Bikin Netizen Ngamuk, Beredar Foto Tumpukan Botol Berisi Air Kencing di Gunung Cikuray

Kali ini, dia mencoba memilih jurusan di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) dan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS).

Hari yang ditunggu pun tiba, di mana hari diumumkannya hasil SBMPTN.

"Pengumuman SBMPTN pun berlangsung, dan akhirnya saya dinyatakan gagal lolos seleksi. Three times strikes out. Gagal SNMPTN, papa meninggal dan gagal SBMPTN," sesal Rayhan.Mendapat ganti Seolah olah, kata Rayhan, kebahagiaan yang ia peroleh pada 2019 digantikan menjadi sebuah ujian pada 2020 ini.

Ia sempat berpikir bahwa Sang Kuasa sangat mudah membalikkan keadaan manusia dari titik tertinggi (kebahagiaan) menjadi titik terendah (ujian dari Tuhan).

Namun, Rayhan juga berpikir bahwa Sang Pencipta juga akan mudah membalikkan kondisi seseorang dari titik terendah, menjadi titik tertinggi.

Editor : Hai

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest