Konon, bahasa kayak gini diadopsi dari bahasa cah Malang. Di jaman bahasa prokem terbentuk, ada juga segelintiran orang Malang yang ikut beredar bareng pemuda-pemuda di Jakarta.
Bahasa ini pun tercipta. Sampai sekarang kata-kata yang dibalik selalu bertambah dan berubah. Pokoknya apa yang bisa di bolak-balik, jadi bahasa gaul deh. Kalian juga bisa kok mencernanya tapi harus sabar yaa menghadapi orang-orang seperti itu. Haha. Contohnya:
- Agit: tiga (anak kelas tiga)
- Hujut Hulup: tujuh puluh (SMA 70)
- Sabeb: bebas
- Tubir: ribut (berantem)
- Kadit: tidak
- Kane: enak
- Alig: gila
- Kuy: yuk.
3. Bahasa akhiran ‘S”