Follow Us

Ragam Macam Bahasa Gaul di Sekolah Jakarta dan Asal-usulnya

Alvin Bahar - Sabtu, 01 Agustus 2020 | 17:00
Ilustrasi anak SMA

Ilustrasi anak SMA

HAI-ONLINE.COM - Kita pasti punya acara komunikasi yang mungkin hanya dimengerti oleh kita dan teman-teman sendiri.

Dari waktu ke waktu, anak muda selalu punya caranya sendiri untuk menciptakan bahasanya sendiri.

Bahasa gaul itu nggak kayak rambutnya Kak Seto yang dari dulu sampe sekarang gitu-gitu aja, hehe.

Bahasa selalu berubah-ubah. Kata-kata baru selalu bertambah. Apalagi sekarang ada internet, yang turut bikin kita jadi nyiptain kata dan singkatan baru biar lebih asik ngobrol di chat.

Nah, kali ini kami mau nyari tahu, kayak gimana sih jenis-jenis bahasa gaul di kalangan temen-temen SMA wilayah Jakarta.

Baca Juga: 7 Iklan Unik Bin Kreatif Asli Garapan Orang Indonesia, Inspiratif dan Bikin Mikir!

1. Bahasa Prokem

Bahasa prokem adalah bahasa yang tercipta di Jakarta kisaran tahun 80’an. Penciptanya adalah para preman yang di wilayah Bulungan. Bahasa prokem ini ada dua rumusnya.

Pertama yang, setelah suku pertama sebuah kata diselipin ‘ok’. Ini beberapa contohnya:

  • Bokap: Bapak
  • Tokas: Taksi
  • Gila: Gokil
  • Spokat: sepatu
  • Jokut : juta
  • Rokum : rumah
  • Sokin : sini
  • Plokis: polisi
Kedua, yang suku kata kedua dan pertama dituker tempatnya gitu. Contoh:

  • Boil: mobil
  • Samuk: masuk
2. Bahasa Terbalik

Konon, bahasa kayak gini diadopsi dari bahasa cah Malang. Di jaman bahasa prokem terbentuk, ada juga segelintiran orang Malang yang ikut beredar bareng pemuda-pemuda di Jakarta.

Bahasa ini pun tercipta. Sampai sekarang kata-kata yang dibalik selalu bertambah dan berubah. Pokoknya apa yang bisa di bolak-balik, jadi bahasa gaul deh. Kalian juga bisa kok mencernanya tapi harus sabar yaa menghadapi orang-orang seperti itu. Haha. Contohnya:

  • Agit: tiga (anak kelas tiga)

  • Hujut Hulup: tujuh puluh (SMA 70)

  • Sabeb: bebas

  • Tubir: ribut (berantem)

  • Kadit: tidak

  • Kane: enak

  • Alig: gila

  • Kuy: yuk.

3. Bahasa akhiran ‘S”

Nggak jelas siapa yang pertama kali nyiptain bahasa ini. Ada yang bilang, sih, kakak-kakak dari kampus seni di Cikini sana. Kata-kata dipotong satu dua suku katanya, terus ditambah huruf ‘s’ di belakang. Contohnya:

  • Sans: santai

  • Kenaps: kenapa

  • Yauds: yaudah

  • Aps: Apa

  • Yoms: Yoi

  • Goks: gokil

  • Kemans : kemana

  • Gimans : gimana

  • Dems aps : demi apa

4. Bahasa Singkatan

Seperti namanya, kata-kata di jenis ini merupakan singkatan dari dua kata yang sering banget dipakai sama orang-orang. Disingkat biar gampang ngucapinnya.

  • Majah: maklumin ajah

  • Gondes: Gondrong Desa

  • Baget: Batu Banget

  • Palbis: paling bisa

  • Damat: bodo amat.

  • Cuba/Cubang: lucu banget.

  • Gabut: gaji buta. Nggak ada kerjaan.

  • Mager: males gerak

  • Ambis: ambisius.

5. Bahasa Antah-Berantah

Maap-maap aja nih, guys. Yang satu ini tipe yang agak ngasal gitu asal-usul pembentukannya. Nggak ada rumus-rumusannya. Tapi, sering banget terdengar di kalangan anak muda. Dan nggak cuma di Jakarta sih. Ini contohnya:

  • Dermit: melanggar peraturan

  • Danta: Benar

  • Bala: sial, susah, menantang

  • Sue: sialan atau ngeselin

  • Kipak: bohong

  • Wolay : woles/santai

  • Sayur : garing

  • Receh: kualitas bawah

Ada yang bisa nambahin? Share di kolom komentar yah!

Editor : Alvin Bahar

Baca Lainnya

Latest